Peristiwa-peristiwa di bulan Januari yang mengubah lanskap geopolitik dunia Islam

3 Januari 2024, 20:57 WIB
Ilustrasi geopolitik dunia Islam - Peristiwa-peristiwa di bulan Januari dalam lensa sejarah dunia Islam /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Sejarah Islam dari wilayah geopolitik di dunia modern, tak pernah lepas dari momen-momen penting di bulan Januari. Lebih dari sekedar awal tahun, Januari telah menjadi panggung bagi beberapa momen kritis dalam sejarah umat Islam.

Apa saja peristiwa-peristiwa itu? Mari kita telusuri, momen-momen kritis yang tak bisa lagi dibatalkan tersebut.

Berdirinya Kerajaan Saudi Arabia (8 Januari 1926)

Pada 8 Januari 1926, sebuah tonggak sejarah terukir di jantung Timur Tengah. Abdulaziz bin Saud, seorang tokoh yang sarat dengan keberanian dan visi, dinobatkan sebagai Raja Kerajaan Hijaz. Saat itu, ia tidak hanya menggenggam mahkota, tetapi juga mengemban harapan dan aspirasi sebuah bangsa.

Tidak lama setelah itu, Kerajaan Hijaz bertransformasi, layaknya kupu-kupu yang merekah dari kepompongnya, menjadi Kerajaan Saudi Arabia. Hari itu bukan sekadar pergantian nama, melainkan awal dari era baru dalam sejarah Islam modern dan geopolitik global.

Baca Juga: Perang besar akan terjadi di Timur Tengah dan runtuhnya 'Israel' tidak bisa dihindari?

Revolusi Iran (Januari 1978 - Februari 1979)

Revolusi Iran, yang dimulai dengan gelombang demonstrasi pada Januari 1978, adalah lebih dari sekadar pergolakan politik; ini adalah gema dari suara rakyat yang diklaim mendamba perubahan. Revolusi ini berhasil menggulingkan Shah Iran dan menggantinya dengan sebuah negara yang berpijak pada prinsip-prinsip Islam.

Di tengah sorak-sorai dan deru perubahan, Iran mengukir sejarahnya sendiri, membangun sebuah Republik Islam yang berdiri teguh hingga hari ini.

Baca Juga: Momen pasukan Zionis menjerit dan menangis saat tempat persembunyiannya diserbu pejuang Palestina

Operasi 'Pembebasan' Kuwait (17 Januari 1991)

Ketika pasir gurun menyaksikan gema peperangan, sebuah peristiwa bersejarah terjadi pada 17 Januari 1991. Operasi Badai Gurun, sebuah koalisi internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat, memulai misinya untuk 'membebaska'  Kuwait dari cengkeraman Irak.

Peristiwa ini tidak hanya membawa kebebasan bagi Kuwait, tetapi juga mengubah lanskap geopolitik Timur Tengah secara mendalam.

Baca Juga: Ratusan mujahidin Al Qassam Hamas masih dalam daftar tunggu tak sabar terjun berjihad

Serangan Charlie Hebdo (7 Januari 2015)

Peristiwa ini juga kerap disebut-sebut sebagai salah satu awal Ismofobia. Pada 7 Januari 2015, dunia terpaku pada sebuah tragedi yang terjadi di kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris. Serangan teroris ini mengakibatkan 12 korban jiwa dan melukai banyak orang.

Lebih dari sekadar serangan, peristiwa ini memicu perdebatan global yang mendalam tentang kebebasan berbicara, ekstremisme, dan hubungannya dengan Islam, mengguncang dasar-dasar nilai demokrasi dan toleransi. 

Perjanjian Damai 'Israel'-Palestina (Januari 1994)

Bulan Januari 1994 menjadi saksi bisu atas sebuah langkah bersejarah yang kontroversial menuju 'perdamaian'. Yasser Arafat, pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina, dan Yitzhak Rabin, Perdana Menteri penjajah 'Israel', bertatap muka di Kairo.

Tangan yang berjabat itu bukan sekadar simbolis; itu adalah janji, sebuah harapan bagi perdamaian yang berkelanjutan antara 'Israel' dan Palestina. Perjanjian tersebut di kemudian hari justru dilanggar sendiri Zionis dan memicu faksi-faksi perlawanan baru di Palestina, salah satunya Hamas.

Peristiwa-peristiwa di atas membawa dampak yang luas, membentuk sejarah dan masa depan geopolitik dunia Islam, dan melampaui batas waktu dan ruang.

Setiap peristiwa ini adalah simpul dalam sejarah yang terus berinteraksi dan membentuk identitas umat Islam dan dunia secara keseluruhan.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler