Siap perang melawan AS! 800 ribu warga Korea Utara mendaftar jadi sukarelawan militer

18 Maret 2023, 16:24 WIB
Ilustrasi tentara Korea Utara /Micha Brändli/unsplash.com/@micha_braendli

WartaBulukumba - Mereka terlihat dalam beberapa video yang beredar luas di media sosial, para sukarelawan Korea Utara yang masih berusia remaja menyambut  Kim Jong Un di sebuah pulau yang tampak seperti basis latihan militer.

Korea Utara mengklaim hampir 800.000 orang telah mendaftar militer untuk perang melawan AS.

Meskipun hidup di bawah rezim yang keras dan diawasi ketat, benarkah ratusan ribu warga Korea Utara siap mempertaruhkan nyawa mereka?

Baca Juga: Korea Utara tegaskan jika AS menembak jatuh uji coba rudal maka itu 'deklarasi perang'

Dilansir dari Reuters pada Sabtu, 18 Maret 2023, media cetak Korea Utara, Rodong Sinmun melaporkan bahwa sekitar 800.000 warga Korea Utara secara sukarela telah bergabung atau mendaftar kembali di militer negara itu untuk berperang melawan Amerika Serikat.

Mereka yang menyatakan keinginan untuk bergabung di militer mencakup pelajar dan pekerja di seluruh negeri.

Klaim Korea Utara muncul setelah peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 pada hari Kamis sebagai tanggapan atas latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Puluhan ribu warga Korea Utara terancam radiasi di dekat lokasi uji coba nuklir

Rudal balistik Korut tersebut dilaporkan dilarang di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB dan peluncurannya mendapat kecaman dari pemerintah di Seoul, Washington dan Tokyo.

Presiden Korea Selatan terbang ke Tokyo pada hari Kamis untuk pertemuan puncak yang membahas cara-cara untuk melawan Korea Utara yang bersenjata nuklir, beberapa jam setelah Korut menembakkan ICBM ke laut antara semenanjung Korea dan Jepang.

Kim Jong Un menuduh Amerika Serikat dan Korea Selatan meningkatkan ketegangan dengan latihan militer tersebut.

Baca Juga: Ngeri! Korea Utara peringatkan AS, Pasifik bakal menjadi 'jarak tembak' rudal balistik ICBM

Latihan militer bersama selama 11 hari, yang dijuluki "Perisai Kebebasan 23," dilakukan oleh pasukan Korea Selatan dan Amerika untuk melawan ancaman Korea Utara yang semakin meningkat.***

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler