Setelah pertempuran 7 bulan, Bakhmut hanya punya satu jalan keluar bagi pasukan Ukraina untuk selamat

4 Maret 2023, 16:09 WIB
Gambar yang dirilis oleh layanan pers pendiri Grup Wagner Rusia Yevgeny Prigozhin, 2 Maret menunjukkan apa yang dikatakan sebagai pejuang Wagner berdiri dengan bendera di atas sebuah gedung di Bakhmut, Ukraina. /Dailymail/Via REUTERS

WartaBulukumba - Kota yang menggigil dalam musim dingin dan pertempuran sengit berbulan-bulan itu sedang berada di ujung tanduk. Setidaknya, masih ada satu jalan keluar bagi pasukan Ukraina yang masih berjuang mempertahankan Bakhmut.

Gempuran artileri dan asap ledakan yang gencar sedang membawa kemenangan Rusia di Bakhmut. Jika itu terjadi maka sebuah hadiah besar pertama dalam serangan musim dingin yang mahal.

Rusia mengatakan itu akan menjadi batu loncatan untuk menyelesaikan perebutan kawasan industri Donbas, salah satu tujuan terpenting Moskow.

Baca Juga: Pertahanan Bakhmut di ujung tanduk, AS menyiapkan bantuan senjata baru untuk Ukraina

Sebelum perang, Bakhmut dikenal dengan tambang garam dan gipsum. Ukraina mengatakan kota itu memiliki nilai strategis yang kecil dan korban besar yang diderita Rusia saat mencoba merebut Bakhmut dapat memengaruhi jalannya konflik.

Dalam sebuiah video yang beredar di media sosial, di sebuah atap bangunan di sebuah desa, seorang prajurit mengatakan bahwa hanya ada satu jalan keluar.

"Unit-unit perusahaan militer swasta Wagner secara praktis telah mengepung Bakhmut," kata bos Wagner Yevgeny Prigozhin dalam sebuah video yang ditayangkan Reuters.

Baca Juga: Barat ketar ketir China bakal bantu Rusia dalam perang di Ukraina

“Tinggal satu jalur saja,” kata dia.

Dia meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk memerintahkan mundur dari Bakhmut untuk menyelamatkan nyawa tentaranya.

Kamera menyorot untuk menunjukkan tiga orang Ukraina yang ditangkap, seorang pria tua berjanggut abu-abu dan dua anak laki-laki.

Baca Juga: Rusia usulkan 'menggeser' perbatasan Polandia, provokasi perang setelah Ukraina?

Volodymyr Nazarenko, wakil komandan Garda Nasional Ukraina, mengatakan kepada Radio NV Ukraina bahwa situasinya "kritis", dengan pertempuran "sepanjang waktu".

"Mereka tidak memperhitungkan kerugian mereka dalam mencoba merebut kota dengan penyerangan. Tugas pasukan kami di Bakhmut adalah menimbulkan kerugian sebanyak mungkin pada musuh. Setiap meter tanah Ukraina menelan korban ratusan nyawa bagi musuh," ungkapnya.

"Ada lebih banyak orang Rusia di sini daripada amunisi yang kita miliki untuk menghancurkan mereka."

Baca Juga: Tentara Ukraina sebut tank Leopard 2 Jerman seperti Mercedes

Artileri Rusia menggempur rute terakhir keluar dari Bakhmut pada hari Jumat, bertujuan untuk menyelesaikan pengepungan kota Ukraina yang terkepung dan membawa Moskow lebih dekat ke kemenangan besar pertamanya dalam setengah tahun setelah pertempuran paling berdarah dalam perang tersebut.

Kepala tentara swasta Wagner Rusia mengatakan kota itu, yang telah hancur berkeping-keping dalam serangan Rusia selama lebih dari tujuh bulan, hampir seluruhnya dikepung dengan hanya satu jalan yang masih terbuka untuk pasukan Ukraina.

Reuters mengamati penembakan intens Rusia terhadap rute yang mengarah ke barat keluar dari Bakhmut, upaya nyata untuk memblokir akses pasukan Ukraina masuk dan keluar kota. Sebuah jembatan di kota terdekat Khromove rusak oleh penembakan tank Rusia.

Baca Juga: Puluhan ribu warga Korea Utara terancam radiasi di dekat lokasi uji coba nuklir

Tentara Ukraina sedang bekerja untuk memperbaiki jalan yang rusak dan lebih banyak pasukan menuju ke garis depan sebagai tanda bahwa Ukraina belum siap untuk menyerahkan kota itu. Di sebelah barat, Ukraina sedang menggali parit baru untuk posisi bertahan.

Kantor berita negara RIA Rusia merilis sebuah video yang menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai pejuang Wagner yang berjalan di dekat fasilitas industri yang rusak. Seorang pejuang terdengar mengatakan tentara Ukraina sedang menghancurkan infrastruktur di permukiman dekat Bakhmut untuk mencegah pengepungan Rusia."***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler