Populasi dunia capai tonggak sejarah 8 miliar! PBB peringatkan alarmisme

18 Oktober 2022, 20:03 WIB
ilustrasi - PBB peringatkan terhadap alarmisme ketika populasi dunia mencapai tonggak sejarah 8 miliar //PIXABAY

WartaBulukumba - Kota-kota di dunia semakin padat. Para penghuni planet ini sedang berjubel dalam populasi dunia yang diperingatkan PBB sebagai "alarmisme populasi".

Seorang pejabat senior PBB melontarkan kecemasan itu.

"Dunia tidak boleh terlibat dalam 'alarmisme populasi' karena jumlah orang yang hidup di Bumi mendekati 8 miliar," ungkapnya, dilansir dari The Guardian pada Selasa, 18 Oktober 2022.

Baca Juga: Rusia mengamuk! Infrastruktur listrik dan air hancur di seluruh Ukraina

Tingkat populasi dunia telah diprediksi mencapai tonggak sejarah itu pada 15 November 2022.

Sejumlah pengamat juga melontarkan kekhawatiran tentang dampak dari peningkatan jumlah tersebut di dunia yang sudah berjuang dengan ketidaksetaraan besar, krisis iklim, dan perpindahan dan migrasi yang dipicu konflik.

Namun, Dr Natalia Kanem, direktur eksekutif Dana Kependudukan PBB (UNFPA), mendesak negara-negara untuk tidak panik tetapi sebaliknya fokus membantu perempuan, anak-anak dan orang-orang terpinggirkan yang paling rentan terhadap perubahan demografis.

Baca Juga: Putin mengatakan mobilisasi Ukraina harus selesai dalam dua pekan

“Saya menyadari momen ini mungkin tidak dirayakan oleh semua orang. Beberapa mengungkapkan keprihatinan bahwa dunia kita kelebihan penduduk, dengan terlalu banyak orang dan sumber daya yang tidak mencukupi untuk menopang kehidupan mereka. Saya di sini untuk mengatakan dengan jelas bahwa banyaknya nyawa manusia bukanlah alasan untuk takut,” urainya.

Kanem mengatakan bahwa jika pemerintah hanya berfokus pada angka, mereka berisiko menerapkan kontrol populasi yang telah ditunjukkan oleh sejarah sebagai "tidak efektif dan bahkan berbahaya".

“Dari kampanye sterilisasi paksa hingga pembatasan keluarga berencana dan kontrasepsi, kami masih memperhitungkan dampak jangka panjang dari kebijakan yang dimaksudkan untuk membalikkan, atau dalam beberapa kasus untuk mempercepat, pertumbuhan penduduk,” bebernya.

Baca Juga: 66 bocah Gambia tewas usai minum obat batuk sirup, penjelasan WHO sangat mengejutkan

Sebagai akibat dari penurunan angka kelahiran, laju pertumbuhan penduduk di seluruh dunia, yang mencapai puncak tercatat hanya di atas 2% per tahun pada akhir 1960-an, kini telah turun di bawah 1%.

Namun, gambaran global lebih bervariasi dari sebelumnya. PBB memperkirakan bahwa sekitar 60% orang tinggal di negara-negara dengan tingkat kesuburan di bawah tingkat penggantian yang diakui (ketika suatu populasi secara tepat menggantikan dirinya dari satu generasi ke generasi berikutnya) dari rata-rata 2,1 kelahiran untuk setiap wanita.

Di ujung lain spektrum, hanya delapan negara, termasuk Nigeria, Ethiopia, dan Filipina, yang diperkirakan menyumbang setengah dari semua pertumbuhan penduduk pada tahun 2050. Salah satu negara itu, India, diperkirakan akan melewati China mulai tahun depan dan menjadi negara terpadat di dunia.***

 

 

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler