Menguak skema ponzi MSL APP Group yang meresahkan publik

- 30 Juni 2024, 11:26 WIB
Ilustrasi mengenali ciri-ciri penipuan dengan skema ponzi
Ilustrasi mengenali ciri-ciri penipuan dengan skema ponzi /Dok. Otoritas Jasa Keuangan

WartaBulukumba.Com - Seperti bunga kertas yang berwarna-warni, MSL APP Group memikat siapa saja yang memandangnya. Mereka menawarkan pekerjaan paruh waktu dengan imbalan yang menggiurkan. Tugasnya sederhana, hanya memberikan like pada video di media sosial. Terlihat mudah! Benarkah MSL adalah scam?

Pada Rabu malam, 26 Juni 2024, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, mendadak gempar. Ratusan member MSL APP Group menggeruduk kantor perusahaan tersebut yang berlokasi di Kelurahan Lembang, Kecamatan Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Mereka berkumpul dengan satu pertanyaan besar: "Ada apa dengan MSL?"

Baca Juga: Terduga pelaku pembunuhan Vina Cirebon Pegi Setiawan korban salah tangkap?

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan massa yang marah dan bingung. Pihak kepolisian dari Polres Bantaeng segera turun tangan untuk menengahi situasi tersebut.

Mereka menjemput manager MSL Bantaeng berinisial NL pada pukul 21.30 WITA untuk mengamankannya dari kemungkinan buruk.

Ratusan member mendatangi kantor sejak sore hari, mempertanyakan alasan aplikasi MSL tidak bisa login dan saldo mereka tidak bisa dicairkan.

Baca Juga: Lagi-lagi kasus pencabulan anak di bawah umur di Bulukumba! Terduga pelaku adalah paman sendiri

Mengenal MSL APP Group

MSL APP Group merupakan platform yang menawarkan pekerjaan paruh waktu dengan tugas yang terbilang mudah namun menjanjikan imbalan tinggi.

Tugas yang diberikan adalah memberikan like pada video di berbagai media sosial seperti Facebook, X, YouTube, Instagram, dan TikTok. Sebelum menjadi member, calon anggota harus menyelesaikan tahap magang selama empat hari dan akan memperoleh Rp10 ribu per hari.

Setelah tahap magang, member dibagi menjadi sembilan tingkatan. Setiap tingkatan memerlukan setoran saldo yang semakin besar seiring naiknya tingkatan. Member dijanjikan komisi yang lebih besar dan tambahan komisi jika berhasil mengajak teman lain untuk bergabung.

Baca Juga: Ayah Eki angkat bicara terkait perkembangan pengusutan kasus pembunuhan Vina Cirebon

Skema Ponzi di Balik MSL APP Group

MSL APP Group diduga menggunakan skema Ponzi dalam menjalankan aksinya. Skema Ponzi adalah jenis penipuan investasi di mana pengembalian yang dijanjikan kepada investor awal dibayarkan menggunakan dana dari investor baru, bukan dari keuntungan sah.

Skema ini sering menjanjikan pengembalian tinggi dengan risiko rendah, yang sangat tidak realistis dalam dunia investasi.

Menurut Waka Polres Bantaeng, Kompol Azwar Anas, pihaknya sudah beberapa kali mengimbau masyarakat agar tidak tergiur dengan bisnis yang menawarkan keuntungan tidak masuk akal.

"Sangat tidak masuk di akal, ada bisnis dengan cara deposit Rp.2,7 juta dan menghasilkan keuntungan Rp.100 ribu perhari dan diakumulasi dalam sebulan menghasilkan keuntungan Rp.3,1 juta," ujar  Kompol Azwar Anas dalam keterangan resminya pada Rabu.

Ketika jumlah investor baru menurun dan dana tidak cukup untuk membayar investor lama, skema ini runtuh, mengakibatkan kerugian besar bagi mayoritas investor. Ciri-ciri modus penipuan seperti ini sebenarnya sudah diingatkan oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri melalui unggahan di media sosial pada 11 Mei 2024.

Kejatuhan MSL APP Group

Dalam beberapa pekan terakhir, kabar mengenai penipuan MSL APP Group semakin santer diperbincangkan. Grup sosial media yang diisi oleh petinggi MSL dan membernya mulai tumbang.

Para petinggi, seperti manager dan asisten manager, satu per satu menghilang, meninggalkan member yang sudah mendepositkan uang tanpa kejelasan. Hal ini diperburuk dengan masalah teknis pada aplikasi yang membuat uang member tidak bisa ditarik.

Salah satu petinggi MSL yang dikenal sebagai Miss Lucinta mengeluarkan pengumuman yang berisi ancaman kepada member yang belum menyelesaikan aktivasi akun.

"Jika biaya aktivasi tidak dibayarkan tepat waktu sesuai dengan aturan bursa Efek NASDAQ, maka kami perusahaan MSL bersama Miss Lucinta harus menyiapkan koper berisi uang korban dan kabur menuju London," tulisnya dalam pengumuman tersebut.

Pihak berwenang terus mengimbau masyarakat untuk waspada dan tidak mudah tergiur dengan janji keuntungan yang tidak masuk akal. Bagi para korban MSL APP Group, kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk lebih kritis dalam menilai tawaran investasi di masa depan.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah