Aksi Kamisan sudah 17 tahun namun terduga pelaku pelanggaran HAM tetap melenggang bebas

- 19 Januari 2024, 17:26 WIB
Aksi Kamisan
Aksi Kamisan /Tangkapan layar Instagram.com/@aksikamisan

WartaBulukumba.Com - Aksi Kamisan sudah berlangsung selama 17 tahun di jantung Jakarta. Setiap Kamis, di depan Istana Merdeka, sekelompok aktivis HAM berkumpul, mengulang tuntutan mereka atas keadilan untuk tragedi yang telah lama berlalu: Semanggi, Trisakti, Mei 1998, Tanjung Priok, Talangsari dan sederet ragedi lainnya. Namun, suara mereka seolah terserak dalam angin yang tak pernah sampai.

Aksi Kamisan sudah 17 tahun namun terduga pelaku pelanggaran HAM tetap melenggang bebas!

Diwartakan BBC pada Jumat, 19 Januari 2024, sorotan kembali menguat setelah Suciwati, aktivis HAM dan istri almarhum Munir, menyoroti stagnasi perjuangan HAM di Indonesia. Kegigihan mereka menghadapi dinding kebisuan, bahkan di tengah era digital yang mengubah wajah kampanye politik.

Hashtag seperti #AsalBukanPrabowo muncul, tetapi gagal mengangkat isu HAM ke permukaan arus utama.

Baca Juga: KPK OTT Gubernur Maluku Utara, ternyata segini harta kekayaan Abdul Gani Kasuba

Suciwati mengakui bahwa Aksi Kamisan kelihatannya jalan di tempat. Dia bahkan menyebut isu HAM "mengalami kemunduran yang luar biasa" dengan keberadaan “penjahat HAM” yang masih menjabat.

Kendati demikian, Suciwati mengaku pihaknya konsisten menolak keras siapapun capres-cawapres yang dia anggap sebagai pelaku pelanggaran HAM berat. Dia tidak khawatir tentang anggapan bahwa Aksi Kamisan dipakai untuk kepentingan politik terkait Pilpres 2024.

 

“Kita dari dulu memang melawan. Nggak perlu khawatir soal digunakan untuk politik. Kita memang konsisten menolak Prabowo. Siapa pun, bahkan. Bukan hanya Prabowo tapi semua capres-cawapres pelaku pelanggaran HAM ,” ujarnya kepada wartawan Amahl Azwar yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Baca Juga: Penarikan paksa mobil tanpa putusan pengadilan oleh eksternal Adira Finance Bulukumba menuai kecaman

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah