Polisi sibak sederet fakta di balik kasus penculikan 12 anak di Jakarta dan Bogor

15 Mei 2022, 15:30 WIB
Ilustrasi penculikan anak. /PMJ News

WartaBulukumba - Timah panas meluncur bersarang di kaki seorang penculik anak.

Dua di antara pelaku berasal dari Bogor Jakarta Selatan. Mereka adalah F (11) asal Bogor dan K (12) asal Jakarta Selatan. Seorang penculik benama Abbi Rizal Afif (28) ditangkap di kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis, 12 Mei 2022.

Kasus ini terungkap setelah tim dari Satreskrim Polres Bogor, Satreskrim Polres Jakarta Selatan, dan dibantu Brimob Kedunghalang, Bogor bergerak.

Baca Juga: Bulukumba geger! Viral video penganiayaan sadis terhadap seorang gadis

Tersangka dilakukan tindakan tegas terukur di bagian kaki karena melawan saat ditangkap.

Diketahui, bocah F diculik pelaku di Bogor, Jawa Barat pada Ahad, 8 Mei. Sementara K diculik saat bermain di gusuran di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa 10 Mei.

"Alhamdulilah, di daerah Senayan pelaku berhasil ditangkap oleh tim gabungan Polres Jakarta Selatan dan Bogor Kabupaten," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, dikutip dari PMJ News pada Ahad, 15 Mei 2022.

Baca Juga: Dugaan penyelewengan BOP TPA di Bulukumba, sejumlah dokumen Kemenag diamankan penyidik

Budhi mengatakan, pihaknya bersama tim dari Polres Kabupaten Bogor berhasil mengetahui sosok pelaku dari keterangan para saksi dan bukti rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian.

"Satu pelaku dan berdasarkan identifikasi CCTV yang kami temukan dan kita dapat di jalan sekitar Pondok Aren dan Bintaro," tuturnya.

Dalam penangkapan tersangka itu, polisi juga menyelamatkan 10 anak yang diduga juga jadi korban penculikan Rizal Afif. Ke-10 anak ini berasal dari Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan.

 

Pelaku Penculikan Bocah Diduga Miliki Kelainan Seksual

Kepolisian mengungkap fakta baru dalam kasus penculikan bocah berinisial F di Bogor dan K di Jakarta Selatan. Pelaku bernama Abbi Rizal Afif (28) diduga memiliki kelainan seksual.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan dugaan penyimpangan seksual ini berdasarkan pengakuan korban yang sempat dipaksa melakukan tindakan seks.

"Keterangan korban, sempat dipaksa melakukan sesuatu untuk yang mohon maaf diluar batas normal. Dan ini kalau kami lihat modus pelaku ini yaitu penyimpangan seksual," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto kepada wartawan.

Sementara Kapolres Bogor, Iman Imanuddin menjelaskan dari 12 anak korban penculikan, 3 di antaranya diduga mengalami kekerasan seksual yang dilakukan pelaku.

"Di antara 12 yang diculik tersebut, tidak seluruhnya, hanya 3 orang yang dicabuli. Melihat kondisi fisik anaknya yang berpenampilan menarik," terang Iman.

Pelaku Mengaku Narapidana Teroris

 

Polisi mengungkapkan pelaku penculikan anak di wilayah Kabupaten Bogor, Jakarta dan Tangerang Selatan merupakan mantan narapidana teroris.

"Kami akan bekerja sama dengan Densus 88 untuk melakukan pendalaman dan pengembangan kasus penculikan ini," ujar Kapolres Bogor AKBP, Iman Imanuddin saat konferensi pers, Kamis (12/5/2022).

Menurut Iman, tersangka ARA mengaku sudah tiga kali menjalani hukuman pidana yang dua di antaranya tindak pidana terorisme. Tersangka juga pernah menjalani pelatihan teroris di Poso, Sulawesi Tengah, selama tujuh bulan.

"Berdasarkan pengakuan dari pada tersangka, tersangka sudah tiga kali menjalani hukuman pidana. Dua kalinya menjalani hukuman pidana mengenai kasus terorisme," tuturnya.

Terungkap, Penculik Pernah Bakar Rumah Ustadz Jefri Al Buchari

Dari penangkapan pelaku penculikan bocah di Bogor dan Jakarta terungkap fakta baru, ternyata pria berinisial ARA merupakan tersangka pembakar rumah mendiang ustaz Jefri Al Buchari atau Uje pada 2014 silam.

Usai membakar rumah Uje yang ditempati oleh sang istri, Pipik dan anak-anaknya, pelaku mencuri uang di rumah tersebut. Dari pengakuan pelaku, motif pelaku nekat membakar rumah mendiang Uje karena sakit hati.

Pelaku yang sempat menumpang menginap di rumah Uje tersebut dengan dalih baru saja menjadi mualaf, namun karena dianggap membawa dampak buruk terhadap anak-anak, Pipik mengusir pelaku dari kediamannya.

 

Polres Metro Jakarta Selatan menyebut akan memberikan trauma healing kepada bocah korban penculikan anak yang dilakukan Abi Rizal Afif (28). Diketahui, korban K (12) telah kembali ke pangkuan orangtuanya.

"Karena keamanan dan keselamatan anak yang menjadi utama, sehingga kami sudah mengamankan anak tersebut dan akan kami serahkan kepada orang tua," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi.

Budhi memastikan pihaknya bakal melakukan pemantauan intensif kepada bocah K. Tim psikologi pun bakal diturunkan untuk mengawasi perkembangan kondisi psikologis dari korban.

"Dari tim kami juga akan memberikan trauma healing jangan sampai anak ini jadi trauma. Karena berdasarkan keterangan anak ini dia sempat dipaksa untuk melakukan sesuatu hal yang tidak baik," tandasnya.***

Editor: Nurfathana S

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler