Sinopsis 'Avatar: The Last Airbender' live action di Netflix: Ketika sihir, politik, dan kemanusiaan berpadu

- 24 Februari 2024, 23:14 WIB
Appa salah satu karakter di serial 'Avatar The Last Airbender'
Appa salah satu karakter di serial 'Avatar The Last Airbender' /Netflix

WartaBulukumba.Com - Di dunia Avatar, kita bertemu dengan Aang, seorang anak luar biasa berusia 12 tahun dari Kuil Udara Utara. Ia bukan hanya seorang anak yang cemerlang di antara teman sebayanya, namun juga terpilih sebagai Avatar, penerus Avatar Roku dari Negara Api, sebuah takdir yang ia temukan dalam heningnya kebingungan.

Terpancar keajaiban dari dunia "Avatar: The Last Airbender", yang kini hidup kembali dalam kejernihan sinema Netflix sejak Kamis, 22 Februari 2024.

Karya sseni simematografi ternayar ini menghidupkan kembali saga petualangan epik Aang, Katara, dan Sokka, bersama dua sahabat setia, Appa dan Momo, dalam bentuk live action yang anggun.

Baca Juga: Sinopsis The Last Witch Hunter: Kisah ksatria abadi pemburu penyihir

Sinopsis film 'Avatar: The Last Airbender' 

Empat negara bersitegang, berjuang melawan upaya Negara Api di bawah Raja Sozin untuk menguasai dunia.

Gyatso, mentor dan sahabat Aang, dengan bijaksana mengarahkannya untuk mempelajari tiga elemen lain: air, tanah, dan api, dalam perjalanan yang sarat dengan hambatan dan tantangan.

Selama seratus tahun, Aang menghilang, dan dunia berubah. Ketika ia kembali, berkat pertemuan tak sengaja dengan Katara dan Sokka dari suku air Kutub Selatan, ia menyadari betapa banyak perubahan yang terjadi. Namun, Negara Api masih keras dalam usahanya untuk mencegah kebangkitan Avatar.

Baca Juga: Review dan sinopsis 'Munkar': Film horor terbaru yang mengangkat isu sosial

Di bawah kepemimpinan Raja Api Ozai, dengan dua anaknya, Zuko dan Azula, konflik memanas. Zuko, dalam pencarian panjang untuk mengembalikan kehormatan dan kepercayaan ayahnya, mengejar jejak Avatar yang kabur dan akhirnya menemukannya di Kutub Selatan.

Dalam tapestri yang rumit ini, dianyam kisah-kisah dari para aktor berbakat seperti Gordon Cormier, Kiawentiio, Ian Ousley, dan banyak lainnya, yang membawa kehidupan ke dalam karakter-karakter legendaris ini.

Mereka merajut narasi klasik ini dengan sentuhan kemanusiaan, keberanian, dan magis yang tak terlupakan.

Baca Juga: Sinopsis Close (2019): Kisah wanita pengawal yang berjibaku menyelamatkan anak Taipan

Tak ada cerita tanpa rintangan, dan dalam kisah Avatar: The Last Airbender, konflik yang menyelimuti dunia bukanlah sekadar perang antar negara, melainkan pertarungan internal para tokohnya.

Di sini, kita menyaksikan Aang tidak hanya belajar mengendalikan keempat elemen, tapi juga mengatasi perjuangan batinnya dalam menerima takdir sebagai Avatar.

Sementara itu, Zuko, dengan api dendam dan keinginan untuk kembali ke pangkuan ayahnya, Raja Api Ozai, menghadapi dilema antara kehormatan dan kebenaran. Perjalanan Zuko mencari Avatar menjadi metafora pencarian dirinya sendiri, sebuah perjalanan dari pengasingan menuju pencerahan.

Dalam serial ini, kita juga menyaksikan bagaimana Katara dan Sokka, dari Kutub Selatan, tidak hanya berperan sebagai pendukung bagi Aang, tapi juga sebagai pilar emosional yang menawarkan perspektif baru tentang keberanian, persaudaraan, dan cinta.

Setiap episode, berdurasi sekitar satu jam, adalah penceritaan ulang yang penuh nuansa dari seri animasi klasik Nickelodeon, namun dengan sentuhan kekinian yang lebih mendalam dan sastrawi. Serial ini tidak hanya memikat penggemar lama, tetapi juga memperkenalkan saga Avatar kepada generasi baru, mengajarkan nilai-nilai seperti persahabatan, keberanian, dan pentingnya keseimbangan dalam dunia.

Dengan latar belakang yang kaya dan naratif yang menarik, Avatar: The Last Airbender dalam versi live action ini bukan hanya sekadar tontonan, tetapi sebuah perjalanan yang membawa kita ke dunia di mana sihir, politik, dan kemanusiaan berpadu, menciptakan sebuah epik yang tak lekang oleh waktu.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah