WartaBulukumba.Com - Shin Se Kyung, bagai rembulan yang menyembunyikan sisi lainnya, menghidupkan karakter Kang Hee Soo. Dia, seorang mata-mata dalam balutan kemahiran bermain baduk, menyusup dan menyamar, membawa misi penggulingan sebuah tahta. Pertemuannya dengan Yi In, dalam sebuah pertemuan tak terduga, mengalun seperti irama baduk, melantunkan nada-nada takdir yang tak terelakkan.
"Captivating the King," sebuah drakor berlatar sejarah yang melukiskan narasi penuh warna, mengawali debutnya di Ahad malam, 21 Januari 2024 di Netflix.
Jo Jung Suk dan Shin Se Kyung, dua bintang yang bersinar di langit perfilman, menghidupkan sebuah kisah yang memikat, meraih rating yang menggembirakan: 3,1 persen di episode pembuka, melonjak menjadi 4 persen di episode berikutnya. Sinopsis "Captivating the King" selengkapnya berikut ini.
Baca Juga: Komedi romantis tentang gadis super dalam 'Strong Girl Namsoon': Sederet fakta menarik dan para pemeran utama
Pangeran dan Mata-Mata dalam Tarian Nasib
Di tengah hiruk-pikuk istana yang dipenuhi intrik dan rahasia, Jo Jung Suk memerankan Yi In, pangeran yang menjelajahi lorong-lorong kehidupan dengan langkah sembrono.
Namun, di balik tirai kecerobohan tersebut, tersimpan kesetiaan yang terkeliru, sebuah perjuangan batin yang menghantui setiap langkahnya.
Simfoni Baduk dan Hujan Gerimis
Dalam satu adegan yang penuh makna, di bawah guyuran hujan gerimis, Yi In mengukir nama "Kang Mong Woo" dalam hati Kang Hee Soo. Nama itu, berarti "Hujan Gerimis Lebat," bukan sekadar panggilan, melainkan sebuah simbol dari ikatan yang terjalin, sebuah cerita yang terukir dalam tetes hujan.
Baca Juga: The Story of Park’s Marriage Contract: Gadis cantik time traveller era Joseon melintasi waktu ke era modern
Permainan Takdir dan Puncak Konflik
Di tengah permainan Go yang menegangkan, tatapan Kang Hee Soo berubah; dari lembut menjadi tajam, dari tenang menjadi berapi-api. Setiap gerakan bidaknya bukan hanya sekedar langkah dalam permainan, tetapi juga langkah dalam rencana besar penggulingan raja. Go, yang tadinya merupakan permainan, kini menjadi medan pertempuran strategi dan niat tersembunyi.
Editor: Nurfathana S