Sinopsis Rebel Moon: Pemberontakan dengan menggunakan AI

Di planet independen Veldt, Noble dan pasukannya tiba serta menuntut kepada Bapak Sindri, pemimpin desa setempat, untuk menjual biji-bijian guna menyokong persediaan makanan mereka sembari mencari kelompok pemberontak yang dikenal sebagai Klan Bloodaxe.

Baca Juga: Review film Mission: Impossible 7, konfrontasi masa lalu Ethan Hunt dan perempuan misterius

Seorang petani ambisius bernama Gunnar tidak setuju dengan penolakan Sindri untuk berurusan dengan Noble; Admiral tersebut kemudian menganiaya hingga menyebabkan kematian Sindri, serta memerintahkan Gunnar untuk menyiapkan semua biji-bijian desa sebelum ia kembali.

Salah satu warga, Kora, siap-siap pergi, tetapi ketika melihat tentara Imperium berusaha melakukan pemerkosaan terhadap seorang wanita muda, ia pun melawan dan membunuh mereka. Kora mengungkapkan kepada warga bahwa ia dulunya adalah anggota Imperium, pasukan terbaik Motherworld.

Kora dan Gunnar berangkat ke Providence, sebuah kota pelabuhan terdekat, untuk mengumpulkan sekelompok pejuang dan mempertahankan Veldt dari armada Noble. Pertama, mereka merekrut Kai, seorang penyelundup dan penjahat.

Baca Juga: Blue Beetle: Alien memilih Jaime Reyes sebagai pewaris kekuatan

Cyborg AI wanita

Dia membawa mereka kepada dua pejuang tambahan, seorang yang terampil dalam menjinakkan binatang bernama Takkar dan seorang satria pedang wanita cyborg berbakat, Nemesis. Dia tentu saja AI yangsangat canggih. Kora pergi ke bulan terpencil untuk merekrut Titus, seorang komandan Imperium yang terhormat namun jatuh menjadi petarung liar.

Gunnar mengetahui dari Kora bahwa ia dibesarkan oleh Balisarius setelah dunianya jatuh ke tangan Imperium, dan bahwa ia merasa bersalah atas kematian Issa karena dahulu pernah menjadi pengawal pribadi putri tersebut.

Mengetahui bahwa mereka tidak dapat melawan kapal Noble, King's Gaze, para pejuang menggunakan hubungan Gunnar dengan Klan Bloodaxe untuk bertemu dengan pemimpin mereka, saudara Darrian dan Devra, serta meminta penggunaan pesawat luar angkasa mereka.

Darrian dan separuh klan setuju untuk membantu, tetapi Devra, yang menganggap pertempuran seperti itu sia-sia dan memboroskan sumber daya mereka, mundur dengan separuh yang lain untuk menyelamatkan diri.***