Network
WartaBulukumba.Com - Ada satu dunia yang tak terbatas, tak terukur oleh dimensi atau ruang. Growtopia, permainan 2D yang menjadi medan perang daring di antara para pemain dalam satu server, memperkenalkan konsep yang meleburkan hamparan dunia maya dengan kekuatan sosial.
Dalam keramaian server, para pemain diberi kebebasan untuk menjalani kehidupan layaknya manusia nyata.
Mereka tak hanya berperang, namun juga berdagang, membangun dunia, dan menjalin percakapan yang tak jarang membentuk ikatan antar-individu.
Baca Juga: Review film seru 'Freelance': Petualangan mendebarkan eks pasukan khusus mengawal jurnalis
Mengumpulkan World Lock
Menanam pohon, mendirikan balok, bahkan hingga meraih permata, menjadi sebagian kecil dari ragam aktivitas yang dapat dilakukan. Namun, dibalik cemerlangnya kemampuan yang tersedia, pemain terhenti saat karyanya dikunci oleh tangan orang lain.
Kehebohan seputar game ini merambah ke TikTok, terutama ketika seorang pengguna berhasil mengantongi saldo DANA yang menakjubkan.
Rahasianya? Mengumpulkan WL atau World Lock, sebuah langkah cerdas yang membuka pintu menuju kekayaan.
Baca Juga: Review film horor 'Dark Harvest' - Ketegangan dan komedi di malam Halloween
Interaksi antar-platform
Namun, di balik pesonanya yang viral, Growtopia memiliki pesona yang lebih mendalam. Bukan sekadar game ini adalah ladang kreativitas di mana imajinasi menghasilkan hasil konkret.
MicroLabs, sang pengembang, membawa konsep ini ke kategori Arkade yang memperluas interaksi antar-platform. Kehadirannya di Android 4.3+ membuatnya lebih inklusif bagi para pencinta game dari berbagai kalangan.
Growtopia bukan sekadar permainan, melainkan sebuah narasi. Ia adalah cerita tentang kekuatan komunitas dalam menghasilkan kolaborasi dan keterlibatan yang menjembatani batas-batas dalam dan luar game.
Ini lebih dari sekadar hiburan, tapi sebuah perwujudan kreativitas dan kekuatan sosial di era digital yang terus bertransformasi.***
