WartaBulukumba - Kebungkamannya sirna, riak kecewa yang menghimpit dadanya telah menjelma gelombang air mata yang tumpah di wajahnya.
Sebuah film dokumenter yang menguak tentang dirinya yang ditayangkan Februari lalu telah membasuh sukujur dirinya dengan rasa malu.
Framing Britney Spears, film dokumenter yang menguak kebangkitan dirinya sebagai superstar pop yang terkenal di berbagai pelosok negeri, pemberitaan media tentang dirinya dengan sejumlah kontraversi yang dialaminya, kini tak lagi menjadi memancarkan cahaya suka cita.
Baca Juga: Eulogi Andi Baso Masykur di Diklat Manajemen Perpustakaan Kementerian Agama
Pertarungan konservatori atas tanah miliknya dan gerakan #FreeBritney yang didorong oleh penggemarnya menambah kisah panjang perjuangan yang harus dia lalui.
Film dokumenter itu tak hanya mengungkap kisah terbaik dari dirinya, tetap juga sisi kelam yang kini menjadi gumpalan raca kecewa di dadanya.
Selasa malam, 30 Maret 2021, penyanyi 39 tahun itu mengunggah rintihan hatinya melalui akun instagramnya.
Baca Juga: Kominfo menyisir konten kekerasan dan sadisme di medsos terkait bom Katedral
"Saya tidak menonton film dokumenter itu tetapi dari apa yang saya lihat, saya malu dengan cahaya yang mereka berikan kepada saya," tulis Britney Spears.