Sinopsis film 'Bastille Day': Si pencopet melawan komplotan polisi jahat yang akan merampok Bank of France

7 Februari 2024, 12:22 WIB
Salah satu adegan dalam flm 'Bastille Day'. / /Rotten Tomatoes

WartaBulukumba.Com - Dalam lengang malam, Michael Mason, bayangan gelandangan Amerika, merengkuh nasib dalam genggaman tangan. Tas yang dicurinya, layaknya Pandora yang menyimpan rahasia, berisi bahan peledak - sebuah ironi tak terduga.

Tas itu, setelah ditinggalkan di sudut kota, menari dengan api, merenggut empat nyawa dalam ledakan, menorehkan tragedi pada lembaran kota Paris. Mason, terjerat dalam jaring takdir, menjadi buronan.

Sean Briar, agen CIA, berlayar di lautan kebenaran, bertemu Mason dalam badai kecurigaan. Dialog mereka, penuh dengan kata-kata yang terjalin bagai puisi, mengungkap lapis demi lapis misteri.

Baca Juga: Review dan sinopsis film 'Wonka': Mengikuti jejak cokelat dan mimpi yang kadang pekat

Bayang-bayang polisi korup, dipimpin oleh Rafi Bertrand, menggambar konspirasi dalam tarian kekuasaan.

Mereka, anggota RAPID, merencanakan perampokan Bank of France, sebuah sinfoni ketamakan yang terorkestrasi.

Zoé, sang penari dalam drama pemboman, berubah langkah di tengah panggung, memilih untuk tidak menari di atas nyawa-nyawa tak bersalah.

Baca Juga: Review film '12 Strong': Kisah pasukan khusus AS di Afghanistan, cerita perang yang berbeda?

Keputusannya, bak oasis di tengah padang pasir ketidakadilan. Briar, yang kini bersatu dengan Mason, meniti benang merah kebenaran, berjuang melawan gelombang kejahatan.

Mereka berdua, dalam simfoni keadilan, menari mengelilingi bahaya, bertekad mengungkap tabir kegelapan.

"Bastille Day (AKA The Take)", lebih dari sekedar narasi aksi, adalah puisi kehidupan yang mengajak penonton merenungkan keadilan, pilihan moral, dan pentingnya berdiri di sisi kebenaran.

Sebuah refleksi yang menawan, mengajak kita mempertanyakan garis tipis antara benar dan salah.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler