Versi baru 'Speak Now' Taylor Swift: Tidak semua orang menerima perubahan lirik lagu itu

8 Juli 2023, 12:35 WIB
Taylor Swift. /Instagram @taylorswift

WartaBulukumba - Atmosfer yang dilahirkan lirik-lirik lagu Taylor Swift yang ikonik masih diingat kuat para penggemarnya. Tepat pada tahun 2010, masyarakat bersuara keras dengan kritik dan skeptisisme sebagaimana digambarkan pula oleh Taaylor Swift melalui lagu-lagunya.

Penyanyi asal Amerika Serikat Taylor Swift pada Jumat merilis "Speak Now (Taylor's Version), yang merupakan rekaman ulang dari album ketiganya, "Speak Now".

Taylor Swift mengubah penggalan lirik lagu kontroversial pada lagu berjudul "Better Than Revenge", sebagaimana disiarkan People, Jumat.

Baca Juga: The Corrs gebrak Jakarta 18 Oktober 2023! Cek harga tiket dan cara pembeliannya

Awalnya, lagu Taylor Swift tersebut memiliki lirik yang berbunyi, "She's not a saint, and she's not what you think, she's an actress, whoa. She's better known for the things that she does on the mattress, whoa." Namun, pada lagu versi terbaru, lirik tersebut diubah menjadi, "He was a moth to the flame, she was holding the matches, whoa."

Lirik-liriknya dianggap naif dan terlalu sentimental oleh beberapa orang, sementara yang lain menemukan keberanian dan kejujuran dalam kata-kata Taylor Swift.

Pada tahun 2014, Taylor Swift memberikan penjelasan yang menarik tentang lagu ini. Dalam satu wawancara, dia mengaku bahwa pada saat itu, ia masih berusia 18 tahun dan belum cukup dewasa untuk menggambarkan kompleksitas cinta dengan benar.

Dengan bijak, Taylor Swift mengungkapkan, "Di usia itu, kita berpikir seseorang benar-benar bisa merebut pacar kita. Kemudian ketika kau tumbuh dewasa, barulah menyadari bahwa tidak ada yang bisa merebut seseorang dari kita jika dia memang tidak ingin pergi."

Baca Juga: Rex Orange County bakal menghanyutkan Jakarta dengan harmoni menggetarkan

Begitulah, kata-kata yang tulus dan mendalam ini meluncur keluar dari bibir Taylor Swift, membuka pintu menuju hati penonton yang terdalam. Mereka yang pernah merasakan kebingungan dan keraguan dalam cinta, atau merasakan tekanan sosial yang ingin membatasi kebahagiaan mereka, merasa diwakili oleh suaranya yang bergetar.

Dan sekarang, "Speak Now (Taylor's Version)" siap untuk mengambil alih panggung. Melalui postingan Instagram yang penuh dengan semangat, Taylor Swift menggambarkan album ini sebagai sebuah perjalanan emosional yang menggugah, yang penuh dengan kejujuran dan pengakuan. Album ini adalah suara dari masa lalu, dari saat-saat ketika Swift masih berada di ambang dewasa, mencoba mencari identitasnya dalam dunia yang kompleks.

"Saya suka album ini karena menceritakan kisah tumbuh dewasa, menggapai sesuatu, terbang, dan mengalami hal yang tidak disukai, ..... dan hidup untuk membicarakan itu," kata Taylor Swift dengan penuh semangat.

Dalam album ini, Swift menambahkan enam lagu tambahan yang menghantarkan kita ke dalam perasaan dan pengalaman yang lebih dalam, memperkuat koneksi antara dirinya dan para penggemar setianya.

Baca Juga: Tiket habis, ONE OK ROCK menambah jadwal konser di Jakarta! Cek link dan harga tiket konser hari kedua

Seperti titik terang yang bersinar di malam gelap, "Speak Now (Taylor's Version)" menjanjikan penemuan baru dan kesempatan untuk menghidupkan kembali kenangan masa lalu yang begitu berarti. Taylor Swift tidak sabar untuk berbagi momen bersejarah ini dengan dunia, merayakan keberanian dan pertumbuhan yang telah ia alami dalam perjalanan hidupnya.

Mengutip Variety pada Jumat, 7 Juli 2023, esais musik di majalah Rolling Stone, Larisha Paul, mengkritik Taylor Swift terkait perubahan lagu itu, "Mengubah masa lalu sekarang, atau menggunakannya untuk membuat pernyataan feminis yang besar, tidak hanya terasa tidak jujur, tetapi juga akan mengompromikan tujuannya untuk menghilangkan semua nilai dari rekaman asli setelah mereka digunakan dan dijual tanpa izinnya."

Penulis tersebut menganjurkan agar lagu tersebut tetap seperti yang dikonseptualisasikan secara historis, sebagai "titik penting dalam perjalanan rumit Taylor Swift dalam memahami feminisme interseksional."

Baca Juga: Menguak arti dan kisah dalam lirik lagu ciptaan Putri Ariani 'Loneliness' di America's Got Talent

Sementara lagu itu mempertahankan rasa terluka dalam dirinya yang penuh semangat, ada satu lagu lain yang mengalami suntingan. Sebelum dirilis, ada spekulasi tentang apakah Swift akan mengubah lirik dari lagu Better Than Revenge yang marah, di mana dia menyanyikan tentang saingan asmara: "Dia lebih dikenal karena hal-hal yang dia lakukan di atas kasur."

Swift tidak pernah menyanyikannya sejak tur Speak Now aslinya, dan pada tahun 2014, dia mengatakan kepada The Guardian: "Saya berusia 18 tahun ketika menulis lagu itu. Itu adalah usia di mana Anda berpikir seseorang benar-benar bisa merebut pacar Anda. Kemudian Anda tumbuh dewasa dan menyadari bahwa tidak ada yang bisa merebut seseorang dari Anda jika dia tidak ingin pergi."***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler