Asap yang mengepul membawa aroma manis yang khas, menyebar ke seluruh area pondok.
Proses pembuatan gula aren di desa ini tidak hanya menarik perhatian lokal, tetapi juga dari berbagai penjuru.
Penghasilan dari penjualan gula aren sangat fluktuatif dan sangat tergantung pada cuaca serta kondisi pasar.
“Kadang kami bisa mendapat hasil yang baik, tapi ada kalanya, hujan terus-menerus membuat kami tidak bisa menyadap. Itu yang paling kami khawatirkan,” ungkap Kamaruddin.
Dalam menghadapi tantangan ini, komunitas di Desa Bonto Haru tidak berdiam diri. Mereka mulai belajar diversifikasi produk.
Kebun aren Desa Bonto Haru adalah cerminan dari kehidupan di mana setiap tetes nira tidak hanya menceritakan tentang rasa manis namun juga tentang ketahanan, keberlanjutan, dan harapan.
Sebuah harmoni antara manusia dan alam yang terjalin lewat setiap sayatan di pohon aren dan setiap butir gula aren yang diproses. Layaknya nira yang mengalir, ini adalah tradisi yang terus bertahan menghadapi zaman.***