Di bawah atap rumahnya yang sederhana, Ibu Salma, setiap hari meracik bahan-bahan menjadi kue jipang dengan alat-alat tradisional.
Setiap kue jipang yang dibuatnya tidak hanya menyimpan cita rasa lezat tetapi juga mengikat anggota komunitas dalam tradisi dan nostalgia.
Dalam pemasaran, kerjasama dengan pedagang di pasar tradisional memainkan peran vital. Ibu Salma juga menerima pesanan khusus, baik untuk oleh-oleh maupun camilan keluarga.
Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan ekonomi keluarga tetapi juga memperkuat jaringan antarpedagang dan pengrajin, membawa kue jipang ke lebih banyak rumah dan hati.
Lebih dari sekadar sumber pendapatan
Ketua Dana Mitra Tani (DMT) Bulukumba, Sri Puswandi, yang melakukan kunjungan ke tempat pembuatan kue jipang milik Ibu Salma pada Rabu kemarin, menekankan pentingnya kue jipang tidak hanya sebagai sumber pendapatan tetapi sebagai warisan budaya yang kaya.
"Pelestarian ini adalah tanggung jawab bersama yang memerlukan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, dari pelestarian resep hingga teknik pembuatan yang autentik, sehingga warisan ini tetap lestari di tengah arus modernisasi," kata Sri Puswandi pada Kamis, 25 April 2024.
Sri Puswandi menambahkan, bagi siapa saja yang mencari pengalaman kuliner autentik atau sekadar ingin menyaksikan keajaiban pembuatan kue jipang, rumah produksi Ibu Salma di Dusun Bonto Baju adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan.
"Pengunjung akan disambut dengan hangat dan dipersilakan untuk menyaksikan proses pembuatan kue jipang, serta tentunya, mencicipi hasilnya yang lezat," ungkapnya.