Malam-malam cahaya di rumah petani aren Bulukumba: Pertemuan-pertemuan strategis bersama Dana Mitra Tani

- 22 April 2024, 07:05 WIB
Ketua Dana Mitra Tani (DMT) Bulukumba, Sri Puswandi, bersama para petani aren di Desa Bajiminasa.
Ketua Dana Mitra Tani (DMT) Bulukumba, Sri Puswandi, bersama para petani aren di Desa Bajiminasa. /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Malam jatuh di Dusun Palipungan, salah satu sudut Desa Bajiminasa, saat cahaya bulan mengintip dari sela daun-daun pohon aren, seusai hujan merintik dari langit Bulukumba.

Aroma tanah tercium jelas di antara belukar dan rumah-rumah sederhana. Di malam-malam yang tenang, bersama kopi dan kue-kue, pertemuan-pertemuan penting terus berlangsung.

Ketua Dana Mitra Tani (DMT) Bulukumba, Sri Puswandi, mengungkapkan, petani aren lokal menjadi tulang punggung produksi gula aren, komoditas penting yang tidak hanya mendukung perekonomian daerah tapi juga keberlangsungan lingkungan sekitar.

Baca Juga: Didukung lembaga PBB, UNDP: Kerja sama manis Dana Mitra Tani Bulukumba, petani aren dan Kedai Kopi Litera

Mekanisme Pertemuan Kelompok

DMT telah menjadi inisiator penting dalam pengembangan dan pendampingan komunitas penghasil gula aren merah di 12 desa sekitar wilayah DAS Balangtieng, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Program ini didukung oleh GEF SGP Indonesia, Yayasan Bina Usaha Lingkungan, UNDP, dan Balang Institute, program ini tidak hanya fokus pada peningkatan ekonomi tetapi juga pada pemulihan dan perlindungan ekosistem lokal.

"Pertemuan seperti ini kami lakukan secara intensif, terutama malam hari. Di siang hari, para petani sibuk dengan berbagai aktivitas seperti menyadap aren, beternak, serta bertani atau berkebun," kata Sri Puswandi kepada WartaBulukumba.Com pada Senin, 22 April 2024.

Baca Juga: Geliat petani aren dan Dana Mitra Tani Bulukumba merengkuh DAS Balangtieng dalam gerakan hijau dan koperasi

Menurutnya, malam adalah waktu yang tepat untuk merenung dan mendiskusikan banyak hal, termasuk standar kualitas proses produksi hingga persiapan pembentukan koperasi.

Lantas sejauh mana DMT mempengaruhi kehidupan petani aren di desa ini?

"Sangat signifikan," jawab Sri Puswandi.

"Kami membawa model pertanian yang lebih berkelanjutan dan kami ajarkan cara-cara produksi yang ramah lingkungan. Ini bukan hanya tentang meningkatkan produksi, tapi juga tentang bagaimana menjaga alam yang telah memberi kita begitu banyak," urainya.

Baca Juga: Dana Mitra Tani Bulukumba: Menyesap perjuangan kolektif menanam kesadaran ekologis dan kebermanfaatan koperasi

Terkait tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan program ini, Sri Puswandi mengakui tantangannya banyak, mulai dari perubahan iklim, kurangnya pengetahuan tentang teknik produksi yang baik, hingga masalah sosial di masyarakat.

"kami berusaha mengatasinya dengan pendekatan yang holistik dan partisipatif," jelasnya.

Dalam salah satu pertemuan, diskusi berfokus pada standar kualitas produk dan proses produksi.

"Hal ini vital karena akan menentukan keberlanjutan usaha mereka di masa depan. Selain itu, ada sesi khusus tentang pemeliharaan dan pelestarian DAS Balangtieng, yang merupakan isu penting dalam menjaga keseimbangan ekologis," ujarnya.

Petani aren juga berkesempatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka. Misalnya, petani membagikan pengalaman baru teknik penyadapan yang efisien yang telah mengurangi kerusakan pada pohon. Teknik ini telah diajarkan ke petani muda sebagai bagian dari transfer pengetahuan generasional.

Implikasi Sosial dan Lingkungan

Program DMT tidak hanya menciptakan dampak ekonomi tapi juga sosial. Pembentukan koperasi diharapkan dapat memperkuat posisi petani dalam rantai pasokan gula aren merah, meningkatkan bargaining power mereka.

Di sisi lingkungan, kegiatan ini mendukung aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan menjaga keberlangsungan DAS Balangtieng.

Di malam-malam yang lengang saat para petani itu pulang dari pertemuan, langit Dusun Palipungan dihiasi dengan bintang.

Meski gelap, ada cahaya harapan yang terus menyala, menembus setiap kesulitan yang mungkin dihadapi. Ini adalah selembar cerita di utara Bulukumba tentang keteguhan, keberlanjutan, dan komunitas yang terus berjuang demi kehidupan yang lebih baik.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah