Jejak manis petani gula aren dan Dana Mitra Tani Bulukumba: Menyalakan tungku kesadaran ekologis dan koperasi

- 31 Januari 2024, 17:06 WIB
Ketua Dana Mitra Tani Bulukumba, Sri Puswandi bersama para petani gula aren di DAS Balangtieng - Jejak manis petani gula aren dan Dana Mitra Tani Bulukumba: Tungku kesadaran ekologis dan pentingnya koperasi
Ketua Dana Mitra Tani Bulukumba, Sri Puswandi bersama para petani gula aren di DAS Balangtieng - Jejak manis petani gula aren dan Dana Mitra Tani Bulukumba: Tungku kesadaran ekologis dan pentingnya koperasi /WartaBulukumba.Com

Program ini didukung oleh GEF-SGP Indonesia,Yayasan Bina Usaha Lingkungan, Balang Institute, dan UNDP.

Ketua Dana Mitra Tani, Sri Puswandi dengan mata berbinar menjelaskan bahwa mereka berkumpul bukan hanya untuk bicara tentang gula aren, tapi juga tentang kehidupan.

"Dapur tungku kita, yang jauh dari sampah plastik, adalah simbol kesederhanaan dan kepedulian kita terhadap alam," ungkap Sri Puswandi kepada WartaBulukumba.Com pada Rabu, 31 Januari 2024.

Baca Juga: Jelajah kuliner Bulukumba: Menyantap kelezatan bakso konro di Warung Langen Sari Balangpesoang

Lebih dari urusan ekonomi

Pembentukan koperasi ini bukan sekadar urusan ekonomi, melainkan perwujudan dari sebuah mimpi bersama. Mimpi di mana kesejahteraan petani berjalan seiring dengan kelestarian alam.

Dari diskusi ini, sebuah benih telah tertanam. Benih harapan untuk masa depan yang lebih manis, layaknya gula aren yang mereka produksi. Karena di setiap tetes manisnya, terkandung cerita perjuangan, asa, dan cinta terhadap alam.

"Selain diskusi bersama keluarga petani penghasil gula aren,kita juga mengunjungi dapur tungku untuk memastikan lokasi dapur tungku sesuai standar yang telah kita susun bersama pada saat pelatihan pendidikan, seperti lokasi dapur tungku harus bersih dari sampah plastik, alat-alat yang digunakan terjaga dan bersih, bahan-bahan yang digunakan dalam produksi produk gula aren secara alami, dan lain-lain," tutur Sri Puswandi.

Sri Puswandi berharap, melalui program ini, hasil usaha ekonomi petani gula aren meningkat, dan para petani dan keluarga petani secara kolektif melakukan pelestarian lingkungan di DAS Balangtieng.

Pelestarian lingkungan di DAS Balangtieng

Di sudut kebun, sebuah tungku tersembunyi, berdiri sebagai monumen kesederhanaan. Dapur mereka, bebas dari gangguan sampah plastik, adalah lukisan kehidupan yang bersih dan asli. Nyala api tungku bagaikan tarian kehidupan, menghangatkan hati dan mengubah sari alam menjadi emas cair.

Alam hijau di sekitar mereka, bukan sekadar latar, melainkan sahabat yang mengerti. Pohon aren, bukan hanya sumber penghidupan, melainkan juga teman yang selalu memberi tanpa mengharap kembali. Alam ini, dengan daun-daun yang berdesir dan udara yang sejuk, memberikan kedamaian yang tak tergantikan.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah