Berlomba di medan perang: Industri persenjataan Eropa Tengah butuh banyak pekerja

- 2 Agustus 2023, 15:53 WIB
Ilustrasi perang - Berlomba di medan perang: Industri persenjataan Eropa Tengah butuh banyak pekerja
Ilustrasi perang - Berlomba di medan perang: Industri persenjataan Eropa Tengah butuh banyak pekerja /pexels

Produsen Senjata

Tak hanya Czechoslovak Group, Česká zbrojovka, yang dikenal sebagai produsen senapan terbesar di dunia, juga merasakan imbas serupa. Perusahaan ini telah membuka 500 lowongan pekerjaan baru sebagai respons atas permintaan yang melonjak tajam akibat konflik di Ukraina. Namun, seperti rekan-rekannya di industri, Česká zbrojovka juga kesulitan dalam mengisi posisi-posisi tersebut, hanya berhasil merekrut 200 orang.

Sementara lonjakan permintaan senjata telah menciptakan angin segar bagi ekonomi Eropa Tengah, diperkirakan akan terjadi pertumbuhan sebesar 15% pada tahun 2023 dengan ribuan pekerjaan baru tercipta, namun ada dua sisi mata uang.

Pertumbuhan ini juga memunculkan kekhawatiran tentang potensi eskalasi konflik di kawasan tersebut. Meningkatnya permintaan akan senjata dan persenjataan memicu pertanyaan tentang stabilitas dan dampaknya pada kawasan yang sedang dilanda krisis.

Baca Juga: Potensi mencetak cuan di Sulsel! 20 ide usaha kreatif berbasis kearifan lokal di Bulukumba hingga Luwu

Republik Ceko dan Polandia memiliki tingkat pengangguran terendah di Uni Eropa sebesar 2,7% untuk Juni, jauh di bawah rata-rata angka pengangguran UE sebesar 5,9% untuk periode yang sama, menurut data Eurostat.

Jiri Hynek, presiden dan direktur eksekutif Asosiasi Industri Pertahanan dan Keamanan (DSIA) Republik Ceko, mengatakan kepada Reuters bahwa kekurangan pekerja dapat mendorong produksi keluar dari Eropa tengah. Dengan tenaga kerja dan bahan yang cukup, perusahaan Ceko dapat meningkatkan produksi hingga 20 persen, dia memperkirakan.

Asosiasi, yang mewakili lebih dari 160 perusahaan, mengatakan ekspor menyumbang sekitar 90 persen dari produksi industri senjata dan pasokan terkait militer.

Dari jumlah itu, Hynek memperkirakan pasokan peralatan militer ke Ukraina menyumbang 40% ekspor.

Seiring meningkatnya permintaan, kebutuhan akan pekerja muda dengan keterampilan teknis hanya akan meningkat untuk industri yang bergantung pada inovasi untuk terus berkembang, tambah Hynek.

"Kami memiliki populasi yang menua, peneliti yang menua, pengembang, inovator, dan (departemen) ilmu teknik dan alam yang menghasilkan sangat sedikit orang untuk digunakan," kata Hynek.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah