Ekonomi Pakistan sedang menuju jurang kehancuran?

- 23 Juni 2023, 14:31 WIB
Ilustrasi ekonomi runtuh
Ilustrasi ekonomi runtuh /Pixabay/Gerd Altmann

WartaBulukumba - Hameed Iqbal Bhatti telah makmur selama dua dekade bekerja di Arab Saudi, tetapi setelah kembali ke Pakistan tiga tahun lalu, dia menjadi putus asa.

Ekonomi Pakistan sedang menuju jurang kehancuran? Sebelumnya memang ada badai pandemi.

Bisnis restoran Hameed Iqbal Bhatti tutup. Dengan lapangan kerja yang mengering dan inflasi yang sangat tinggi membuat anggarannya berlubang, pria berusia 47 tahun itu mengumpulkan $7.600 untuk menyelundupkannya ke Eropa, di mana dia berharap untuk membangun kembali kehidupan yang pernah dia miliki, saudaranya Muhammad Sarwar Bhatti, 53, mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga: Siapakah Hamish Harding? Miliarder Inggris ini salah satu penumpang kapal selam Titanic yang hilang

"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan memulai dari awal untuk masa depan anak-anaknya dan kehidupan yang dia inginkan untuk mereka," kata sesepuh Bhatti di rumah keluarga di Kashmir yang dikelola Pakistan.

Sebuah kapal yang meninggalkan Libya membawa Bhatti muda dan ratusan lainnya tenggelam di lepas pantai Yunani pekan lalu, dalam salah satu bencana migran paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir.

Dia hilang dan diduga tewas, menurut saudaranya, menyoroti bahaya yang dihadapi oleh orang-orang yang berusaha memasuki Eropa secara ilegal.

Baca Juga: Lima penumpang termasuk dua miliuner tewas dalam kapal selam Titanic yang meledak di bawah laut

Orang Pakistan telah melakukan perjalanan ini dalam jumlah yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena krisis ekonomi negara itu, menurut lebih dari selusin migran dan kerabat mereka, para ahli dan data yang ditinjau oleh Reuters.

Ekonomi Pakistan yang kekurangan uang senilai $350 miliar sedang mengalami krisis, dengan inflasi mencapai rekor 38%.

Depresiasi mata uang yang cepat dan defisit eksternal membuat pemerintah mengambil tindakan drastis selama setahun terakhir untuk menghindari gagal bayar.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah