“Artinya sawit ini adalah komoditi pertanian yang sangat luar biasa, bahkan memiliki konstribusi dalam meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkapnya.
Andi Akmal menghitung prospek dari kelapa sawit. Setiap 1 hektar dapat menghasilkan 4 sampai 6 ton sawit dikalikan 62 ribu perkilogram, sehingga bisa mendapatkan 60 sampai 70 juta perbulan.
Baca Juga: Bupati Bulukumba tagih komitmen pemerintah pusat
Namun, kata Akmal di wilayah Sulawesi Selatan, belum sebanyak kelapa sawit seperti yang ada di pulau Sumatera.
Saat ini pihaknya mendorong BPDPKS menggagas pengembangan sawit rakyat atau PSR. Oleh karena selama ini, lanjutnya, perkebunan sawit dikuasai oleh korporasi-korporasi besar dengan luas lahan kurang lebih 7 juta hektar di Indonesia.
“Di Sulawesi Selatan sudah ada sawit di Luwu Raya dan sebagian di Wajo Kecamatan Keera. Minimal 1000 hektar maka sudah bisa bangun pabrik pengolahan kelapa sawit,” tambahnya.
Menurutnya tidak menutup kemungkinan di wilayah Bulukumba juga bisa mengembangkan sawit bersama Bone dan Sinjai. Beberapa tempat sepeti Kalimantan dan Sumatra, kata Akmal kebun kelapa sawit bisa dikombinasikan dengan ternak, bisa juga ditanami jagung.
Sementara itu Wakil Bupati Andi Edy Manaf menyampaikan terima kasih kepada anggota Komisi DPR RI yang telah menginisiasi kegiatan tersebut.
Menurutnya hal tersebut penting untuk memberikan pemahaman lebih awal terkait dengan perkebunan sawit berikut dengan pengolahan dan pemasarannya.