Yummy! Lezatnya Dodol Balimbing di Bulukumba Sulsel, salah satu bahannya adalah jenis premium

- 28 April 2022, 20:35 WIB
Yummy! Lezatnya Dodol Balimbing di Bulukumba Sulsel, salah satu bahannya adalah jenis premium
Yummy! Lezatnya Dodol Balimbing di Bulukumba Sulsel, salah satu bahannya adalah jenis premium /Dok. Rasul David
 
WartaBulukumba - Di atas tungku pembakaran yang menggunakan kayu sebagai bahan bakar, sebuah wajan besar menampung dodol yang sedang diolah. Dodol Balimbing!
 
Siapa yang tidak kenal dodol? Salah satu desa di Kabupaten Bulukumba, Sulsel ini adalah juga salah satu sentra produksi dodol.
 
Diberi nama Dodol Balimbing lantaran diproduksi oleh sekelompok warga Desa Balimbing, Kecamatan Rilau Ale.
 
 

Dua orang sekaligus tampak mengaduk Dodol Balimbing dengan menggunakan pengaduk dari kayu berukuran besar.

Menilik teksturnya saja sudah sangat menggoda.
 
Dodol Balimbing menggunakan bahan utama berupa beras ketan hitam atau putih, santan kelapa dan gula merah premium.
   
 
Dodol Balimbing sangat cocok dijadikan oleh-oleh. Dodol Balimbing bisa dijadikan salah satu sajian menu lebaran.
 
Di hari lain juga bisa menjadi teman pendamping bagi jenis makanan seperti roti dan kudapan istimewa bagi keluarga.
 
Cita rasa khas dari Dodol Balimbing adalah gurih, manis, legit  dan tentu saja lezat.
 
 
 
Usahawan Dodol Balimbing, Rasul David mengatakan bahwa harga tentunya tidak kemahalan meskipun bahan-bahannya premium.
 
Harganya cukup terjangkau isi kantong. Hanya Rp60 ribu per talang. Bagi Anda yang ingin memesan, silakan menghubungi nomor HP/WhatsApp 082291922429.
 
"Bisa diantar sebelum lebaran" kata Rasul David pada WartaBulukumba.com pada Kamis, 28 April 2022.
 
 
 
Rasul David mengungkapkan, pihaknya sangat menjaga mutu dan kualitas. Terutama cita rasa.
 
Untuk menjaga cita rasa, Dodol Balimbing yang berbahan utama beras ketan hitam atau putih ini menggunakan bahan gula merah premium.
 
Hebatnya lagi, bahan santan kelapa tidak dibuang begitu saja.
 
 
Santan kelapa masih bisa bernilai ekonomi karena bisa diolah menjadi minyak kelapa dan ampas minyak atau tahi minyak kelapa.
 
"Jadi tidak ada yang terbuang sia-sia, terpakai semua," tutur Rasul David.***
 

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x