Keren, Kader Muda NU Bulukumba ini membangun kemandirian ekonomi melalui kelor

- 26 Oktober 2021, 22:01 WIB
Andi Aprisal di tengah kebun kelornya.
Andi Aprisal di tengah kebun kelornya. /nu.or.id

WartaBulukumba - Tubuh Kader Muda NU ini dibungkus pakaian sederhana, topi hitam, sepatu laras, sambi tangannya menggenggam alat tani.

Langkahnya bergerak menuju sebuah kebun kelor, tanaman sayuran yang memiliki manfaat yang meruah.

Kebun kelor yang dikelola anak muda Bulukumba ini ditanami 1000 bibit kelor. Luas lahan yang ada yakni  10 are atau 1000 meter persegi. 

Baca Juga: Keren, kebun buah naga petani muda Bulukumba ini diproyeksikan jadi wisata buah

Namanya Andi Aprisal, seorang petani milenial dan Kader Muda NU di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Isu produktivitas ekonomi di tengah kemandirian petani telah bertumbuh lebat pada pikiran dan jiwanya.

Ia berpandangan bahwa pangan adalah lumbung ekonomi serta penyangga negara, sehingga harus pulih meski masih didera pandemi. Dunia pertanian pun menjadi pilihannya.

Baca Juga: Dulu tidak direspon pemerintah desa, kini kebun buah naga ini kewalahan melayani permintaan luar negeri

Andi Aprisal sengaja menanam kelor untuk dipanen dalam jumlah besar. Lahan pertamanya terletak di Dusun Gusunge, Kelurahan Jalanjang, Kecamatan Gantarang.

Ia bergegas setiap pagi pukul 07.00 WITA menuju kebun kelornya. 

Semangat membaranya ditambah inisiatif untuk mengembangkan tanaman kelor itu. Mulanya, Andi Aprisal ragu untuk memulai usaha tanaman kelor. Wajahnya lesu saat melihat kondisi lahannya.

Baca Juga: Ayu Lestari Hidayat buktikan keberhasilan sebagai pengusaha muda tanpa nebeng mertua

Tanah yang penuh bebatuan, pohon-pohon besar, semak belukar menjulang tinggi. Namun, setelah mempelajari peluang tanaman kelor, ia bersihkan ladangnya.

Ia mengajak adik serta pamannya untuk mengolah lahan tersebut. 

Dilansir WartaBulukumba.com dari laman nu.or.id, Selasa 26 Oktober 2021, ia mengatakan bahwa bagi anak muda NU bertani adalah bagian dari ibadah.

Baca Juga: Kelompok petani alami di desa ini membuat sendiri mikroba dan nutrisi herbal untuk tanaman

"Bagi kami selaku anak muda NU bertani adalah bagian ibadah," tuturnya.

Penjualan hasil panen tanaman kelornya, anak muda yang akrab disapa Ical ini membeberkan bahwa dirinya menjalin kerja sama dengan Plaza Desa Indonesia, unit usaha yang dikembangkan para pemuda NU di Bulukumba.

"Target pasarnya jelas. Kami bermitra dengan Plaza Desa Indonesia untuk pengembangan budi daya kelor dengan harga 1 kilogram daun kelor seharga 50 ribu," ungkap Ical.

Baca Juga: Petani Muda Bulukumba Ini Membuat Sendiri Pupuk Ramah Lingkungan

Ical menceritakan bahwa dirinya sejak mulai mengolah lahan kebun kelor, bertani adalah pengalaman untuk pertama kali dalam hidupnya.

Cangkul dan parang pun tak terlalu cakap ia gunakan untuk membersihkan akar-akar pohon.

Bersama kegigihan, ia giat mengolah lahan itu selama empat hari.***



Editor: Nurfathana S

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x