Sosok Sukanto Tanoto yang akuisisi hotel mewah di China Rp 3,72 triliun

7 Januari 2024, 15:50 WIB
Sukanto Tanoto /rgei.com

WartaBulukumba.Com -  Di tengah gemerlap Shanghai, Pacific Eagle Real Estate, perusahaan properti milik miliarder Sukanto Tanoto, memperluas kerajaannya dengan langkah yang berani. Dengan mata yang tajam terhadap keanggunan dan kemewahan, perusahaan ini mengakuisisi sebuah hotel mewah yang megah, berdiri gagah di antara siluet kota yang meriah.

Transaksi ini bukan sembarang pembelian: hotel tersebut dihargai 1,7 miliar yuan, setara dengan 240 juta dolar AS, atau dalam nilai rupiah yang mengagumkan, mencapai Rp3,72 triliun. Langkah ini bukan hanya sekedar ekspansi bisnis, melainkan pula pencapaian sebuah visi, menandai suatu era baru dalam perjalanan Pacific Eagle di dunia real estate mewah.

Dikutip dari Forbes pada Ahad, 7 Januari 2024detail keuangan spesifik dari transaksi ini tidak sepenuhnya diungkapkan ke publik. Namun, sumber informasi terkemuka di industri real estate, situs Mingtiandi, menyatakan bahwa hotel mewah tersebut dibeli dari Dalian Wanda Group, sebuah perusahaan pengembang terkemuka di China.

Baca Juga: Petani 12 desa di Bulukumba bersama Dana Mitra Tani dan UNDP mendukung pemulihan ekosistem DAS Balangtieng

Pembelian ini menandai langkah signifikan bagi Pacific Eagle Real Estate dalam memperluas portofolionya di pasar real estate mewah global, khususnya di China, yang merupakan salah satu pasar real estate terbesar dan paling dinamis di dunia.

Akuisisi hotel mewah oleh perusahaan milik Sukanto Tanoto ini juga mencerminkan strategi investasi yang agresif dan visi jangka panjangnya dalam sektor properti global.

Siapa Sukanto Tanoto?

Dikutip dari laman Tanotofoundation.org, Sukanto Tanoto adalah Pendiri dan Chairman RGE, kelompok perusahaan global di bidang manufaktur berbasis sumber daya dengan kantor perusahaan di Singapura, Hongkong, Jakarta, Beijing, dan Nanjing.

Baca Juga: Biaya tentara IDF pakai Pampers dalam perang di Gaza: Zionis mengeluarkan segini hanya untuk popok!

Sukanto Tanoto memulai bisnisnya lebih dari 50 tahun yang lalu dengan memasok suku cadang untuk industri perminyakan dan konstruksi. Sebagai pengusaha dan visioner, Sukanto Tanoto mengembangkan bisnis kayu lapis pada tahun 1967.

Menyusul keberhasilan ini, ia merambah industri berbasis sumber daya lain seperti kelapa sawit, kehutanan, pulp dan kertas, dan pembangkit listrik.

Sukanto Tanoto, seorang tokoh bisnis terkemuka, menekankan pentingnya tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam setiap aspek operasional bisnisnya. Dia percaya bahwa kesuksesan perusahaan tidak hanya diukur dari profitabilitasnya, tetapi juga dari dampak positifnya terhadap masyarakat, negara, lingkungan, pelanggan, dan perusahaan itu sendiri.

Baca Juga: Recommended di Bulukumba: Daffa Meubel, ketika kenyamanan bertemu seni dan inovasi

Tanoto memastikan bahwa prinsip-prinsip ini terintegrasi dalam kegiatan bisnisnya, melalui pelaksanaan berbagai inisiatif tanggung jawab sosial korporat (CSR). Program-program ini termasuk pelatihan pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan penghasilan petani di daerah pedesaan, serta dukungan untuk usaha kecil dan menengah, pelatihan kejuruan, perkebunan fiber, dan pembangunan infrastruktur.

Sukanto Tanoto juga memiliki komitmen yang kuat terhadap pendidikan, baik secara pribadi maupun melalui filantropinya. Dia terus menambah pengetahuannya dengan mengikuti kursus manajemen di sekolah-sekolah bisnis ternama seperti INSEAD, Harvard, dan Wharton.

Tanoro Foundation

Pada tahun 1981, Tanoto bersama keluarganya mendirikan Tanoto Foundation untuk meningkatkan kualitas hidup dan pendidikan di Indonesia. Fondasi ini telah berkembang menjadi organisasi filantropi internasional yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia, pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pengembangan kepemimpinan, dan riset medis. Tanoto Foundation aktif di Indonesia, China, dan Singapura, berkolaborasi dengan berbagai institusi akademis dan riset ternama.

Sukanto Tanoto adalah anggota dari berbagai dewan di institusi pendidikan terkemuka dan penerima Wharton School Dean’s Medal Award, penghargaan yang mengakui kontribusinya terhadap ekonomi global dan peningkatan kualitas hidup secara umum.

Penghargaan ini sebelumnya telah diberikan kepada tokoh-tokoh seperti kepala negara, pemenang Nobel, serta presiden direktur dan CEO perusahaan besar. Dengan ini, Tanoto menunjukkan bagaimana perpaduan antara keberhasilan bisnis dan komitmen sosial dapat membawa dampak yang luas dan berkelanjutan.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler