Berlomba di medan perang: Industri persenjataan Eropa Tengah butuh banyak pekerja

2 Agustus 2023, 15:53 WIB
Ilustrasi perang - Berlomba di medan perang: Industri persenjataan Eropa Tengah butuh banyak pekerja /pexels

 

WartaBulukumba.Com - Di tengah desingan peluru dan asap tebal, medan perang yang meradang, senjata dan serdadu yang terkulai, industri menyelinap dari balik beton-beton bangunan yang retak.

Perang Ukraina telah memberikan guncangan hebat bagi banyak aspek kehidupan, termasuk industri pertahanan di Eropa Tengah.

Lonjakan permintaan akan persenjataan dan perlengkapan militer yang drastis membuat perusahaan-perusahaan di sektor ini berada di bawah tekanan besar untuk memenuhi permintaan yang melonjak tajam.

Baca Juga: Inilah 10 wanita terkaya di Asia Tenggara: Peringkat pertama dan terakhir adalah orang Indonesia

Sebagai hasilnya, para pebisnis pun berlomba-lomba mencari pekerja untuk memenuhi kebutuhan yang semakin mendesak.

Melansir Reuters pada Selasa, 2 Agustus 2023, salah satu perusahaan yang merasakan dampak perang ini adalah Czechoslovak Group, yang diakui sebagai produsen senjata terbesar di Eropa Tengah. Melihat permintaan yang terus meningkat, perusahaan ini telah membuka lebih dari 1.000 lowongan pekerjaan sejak dimulainya konflik, namun sayangnya, hanya separuhnya yang berhasil terisi.

Perusahaan kini berusaha keras untuk merekrut pekerja berbakat di berbagai bidang, mulai dari manufaktur, teknik, hingga penjualan.

Baca Juga: Keren! Dua produk UMKM dari Bulukumba ini sudah lama tembus Jepang, ada yang dipasarkan melalui Shopee

Produsen Senjata

Tak hanya Czechoslovak Group, Česká zbrojovka, yang dikenal sebagai produsen senapan terbesar di dunia, juga merasakan imbas serupa. Perusahaan ini telah membuka 500 lowongan pekerjaan baru sebagai respons atas permintaan yang melonjak tajam akibat konflik di Ukraina. Namun, seperti rekan-rekannya di industri, Česká zbrojovka juga kesulitan dalam mengisi posisi-posisi tersebut, hanya berhasil merekrut 200 orang.

Sementara lonjakan permintaan senjata telah menciptakan angin segar bagi ekonomi Eropa Tengah, diperkirakan akan terjadi pertumbuhan sebesar 15% pada tahun 2023 dengan ribuan pekerjaan baru tercipta, namun ada dua sisi mata uang.

Pertumbuhan ini juga memunculkan kekhawatiran tentang potensi eskalasi konflik di kawasan tersebut. Meningkatnya permintaan akan senjata dan persenjataan memicu pertanyaan tentang stabilitas dan dampaknya pada kawasan yang sedang dilanda krisis.

Baca Juga: Potensi mencetak cuan di Sulsel! 20 ide usaha kreatif berbasis kearifan lokal di Bulukumba hingga Luwu

Republik Ceko dan Polandia memiliki tingkat pengangguran terendah di Uni Eropa sebesar 2,7% untuk Juni, jauh di bawah rata-rata angka pengangguran UE sebesar 5,9% untuk periode yang sama, menurut data Eurostat.

Jiri Hynek, presiden dan direktur eksekutif Asosiasi Industri Pertahanan dan Keamanan (DSIA) Republik Ceko, mengatakan kepada Reuters bahwa kekurangan pekerja dapat mendorong produksi keluar dari Eropa tengah. Dengan tenaga kerja dan bahan yang cukup, perusahaan Ceko dapat meningkatkan produksi hingga 20 persen, dia memperkirakan.

Asosiasi, yang mewakili lebih dari 160 perusahaan, mengatakan ekspor menyumbang sekitar 90 persen dari produksi industri senjata dan pasokan terkait militer.

Dari jumlah itu, Hynek memperkirakan pasokan peralatan militer ke Ukraina menyumbang 40% ekspor.

Seiring meningkatnya permintaan, kebutuhan akan pekerja muda dengan keterampilan teknis hanya akan meningkat untuk industri yang bergantung pada inovasi untuk terus berkembang, tambah Hynek.

"Kami memiliki populasi yang menua, peneliti yang menua, pengembang, inovator, dan (departemen) ilmu teknik dan alam yang menghasilkan sangat sedikit orang untuk digunakan," kata Hynek.***

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler