WartaBulukumba - Di bawah langit Tokyo, Jepang yang megah, seorang gadis belia dengan mata terpejam menyisipkan sepotong camilan renyah dalam mulutnya. Cita rasa yang melintas seperti angin musim semi mengusik indera perasa. Rasanya begitu asing, namun akrab di lidahnya. Sentuhan lembut dari tanah jauh di Sulawesi Selatan, suasana hangat Bulukumba, mengalir dalam dirinya, seperti ombak yang membelai pantai.
Sejenak, Jepang dan Bulukumba menyatu dalam nikmat yang tak terduga, mengingatkan bahwa cinta untuk makanan tidak mengenal batas-batas geografis.
Tahukah Anda? Camilan renyah yang dinikmati gadis belia Jepang itu adalah produksi sebuah UMKM yang berada di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba. Namanya Snack Lauk Teteka. Inilah camilan yang banyak disukai di Malaysia, Arab Saudi dan Jepang.
Snack Lauk Teteka
Snack Lauk Teteka dibuat dari bahan utam ubi jalar yang kaya akan nutrisi seperti kolin, serat, kalium, dan karoten. Tanaman ini tumbuh subur di Kabupaten Bulukumba.
Para petani lokal dengan semangat tinggi terjun ke dalam budidaya ubi jalar yang mudah dikelola, mulai dari proses penanaman hingga panen.
UMKM di Bulukumba yang mengolah ubi jalar dengan kreativitas adalah A'MA Product. Dengan pusat produksinya berlokasi di Dusun Samaturu'e, Desa Taccorong, K A'MA Product menghasilkan produk kuliner berbahan dasar ubi jalar.
Baca Juga: 15 ide usaha kuliner kreatif yang menghasilkan cuan di Sulsel: Jeneponto, Bulukumba, hingga Luwu
Nurlindah, pemilik A'MA Product, menjelaskan bahwa mereka tidak hanya merebus ubi jalar, melainkan mengolahnya menjadi hidangan utama dan camilan dengan tambahan ikan teri, tempe, dan kacang.