Network
WartaBulukumba - Hari kedua di Irak, Paus Fransiskus terus menjelajahi bumi Irak. beberapa titik telah dijadwalkan untuk dia kunjungi.
Guratan lelah yang menyampir di wajahnya memudar satu-satu oleh senyuman yang diberi pada mereka yang ditemui.
Di negeri itu, sebuah peristiwa antar agama berturut-turut yang berjarak sekitar 200 km atau 125 mil harus ditunaikan. Dari satu kota menuju kota yang lain di padang gurun.
Baca Juga: Tebar kebaikan di bawah rintik yang merayu, bukan karena MAMPU tetapi MAU
Sabtu, 6 Maret 2021, Paus Fransiskus tiba di sebuah gang sempit di kota suci Najaf, Irak.
Ia menelusurinya perlahan demi mengadakan pertemuan bersejarah dengan ulama terkemuka Syiah di wilayah itu sekaligus mengunjungi tempat kelahiran Nabi Ibrahim.
Di kota suci Najaf itulah paus Fransiskus bertemu dengan Syekh Ayatollah Ali al-Sistani. Sebuah pertemua yang membawa sinyal kuat untuk hidup berdampingan di negara yang dilanda kekerasan.
Baca Juga: Begini cara UNASMAN merangsang gagasan mahasiswanya dalam menyusun skripsi
Syekh Sistani merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam Islam Syiah. Pengaruhnya bahkan menjangkau jauh di luar Irak. Pertemuan itu pun telah menjadi pertemuan pertama antara seorang paus dan ulama senior Syiah.
