Nestapa ibu hamil di Bulukumba: Suaminya korban penikaman meninggal dengan utang rumah sakit ratusan juta

- 9 Juni 2024, 20:34 WIB
Almarhum Saenal saat masih dalam perawatan di rumah sakit/
Almarhum Saenal saat masih dalam perawatan di rumah sakit/ /Dok. Andhika Mappasomba

Kondisi Saenal semakin memburuk. Bolak-balik rumah sakit, keluar-masuk ruang perawatan, hingga akhirnya kembali dirujuk ke RS Wahidin. Di sanalah, di ruang perawatan ICU, Saenal berjuang selama lima hari. Lima hari yang penuh harapan, namun juga penuh rasa sakit. Lima hari yang menguras emosi, tenaga, dan tabungan yang tak seberapa.

Pada tanggal 3 Juni 2024, Saenal menghembuskan napas terakhirnya. Rasa kehilangan yang begitu dalam menenggelamkan Nurul dalam lautan kesedihan. Namun, tak ada waktu untuk meratapi. Seiring dengan kepergian suaminya, beban tagihan rumah sakit yang mencapai Rp118 juta terus menghimpit.

Baca Juga: Menyesap Bulukumba dalam syukuran hasil panen di Desa Bajiminasa: Lezatnya lappa-lappa dan songkolo batara

Nurul kini harus menghadapi realitas yang keras. Suaminya, yang selama ini bekerja serabutan, telah tiada. Ia meninggalkan Nurul dengan empat anak dan satu janin yang sedang bertumbuh di dalam rahimnya. Rumah kecil yang mereka tinggali adalah warisan dari mertuanya yang juga telah lama pergi. Tanpa ada tabungan, tanpa ada penghasilan tetap, Nurul harus menanggung semua ini sendiri.

Ia tidak bisa berharap banyak pada keluarga suami, karena Saenal adalah anak tunggal. Beban tanggung jawab yang berat ini kini sepenuhnya berada di pundaknya. Sebagai seorang ibu rumah tangga, bekerja untuk menghidupi keluarganya dalam kondisi hamil lima bulan adalah tantangan yang hampir mustahil.

Mencari Setitik Cahaya di Tengah Kegelapan

Setiap malam, dalam sepinya, Nurul berdoa, berharap ada mukjizat yang datang untuk meringankan beban hidupnya. Ia tidak meminta banyak, hanya sedikit keringanan agar anak-anaknya tidak perlu merasakan penderitaan yang sama. Dalam keheningan malam, ia hanya bisa berharap uluran tangan dari para dermawan, dari mereka yang masih peduli pada nasib sesama.

Bagi siapa pun yang tergerak untuk membantu, donasi dapat disalurkan melalui Baznas Bulukumba atau langsung menghubungi Koordinator Relawan Sosial Mandiri Bulukumba, Andika DM (A. A. Karim) di nomor telepon 085242496423. Rekening BSI atas nama Andi Abdul Karim: 7198527208.

Hingga kini, tagihan Saenal yang masih tersisa mencapai Rp99 juta, sebuah angka yang tak terjangkau bagi Nurul.

Andhika Mappasomba, salah seorang relawan sosial yang setia mendampingi Nurul, dengan penuh haru menceritakan perjuangan mereka.

"Insya Allah, malam ini, kami akan ke Makassar dan besok pagi akan ke Loket RS Wahidin Sudirohusodo Makassar untuk menyetorkan donasi yang terkumpul. Tagihan akhirnya sekitar Rp117 juta Rupiah," tuturnya pada Ahad malam, 9 Juni 2024..

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah