Contoh naskah Khutbah Idul Adha 1444 Hijriah terkait cinta kepada daerah Bulukumba

- 24 Juni 2023, 17:01 WIB
 Contoh naskah Khutbah Idul Adha 1444 Hijriah:terkait cinta kepada daerah Bulukumba
Contoh naskah Khutbah Idul Adha 1444 Hijriah:terkait cinta kepada daerah Bulukumba / /Brett Sayles/Pexels

Baca Juga: 20 ide usaha kuliner di Sulawesi Selatan dengan konsep ramah lingkungan: Makassar, Bulukumba hingga Luwu

Pada hari yang penuh berkah ini, di tengah-tengah kita yang bersatu untuk merayakan Idul Adha, marilah kita menghadap Allah dengan hati yang penuh syukur. Kita bersyukur atas nikmat-Nya yang melimpah, dan kita mengingatkan diri kita sendiri akan cinta dan kasih sayang-Nya yang tak terbatas.

Pada kesempatan yang berharga ini, saya ingin mengajak kita semua untuk merenungkan tema yang terkandung dalam khutbah ini, yaitu cinta pada daerah Bulukumba. Kita hidup dalam suatu komunitas yang indah dan diberkati, di antara masyarakat yang penuh dengan nilai-nilai kearifan lokal dan cinta terhadap tanah air. Bulukumba, sebuah daerah yang kaya akan keindahan alam, budaya yang unik, dan keramahan penduduknya.

Pada hari yang fitri ini, kita tidak hanya merayakan ketaatan Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah untuk menyembelih anaknya Ismail, tetapi juga menghidupkan makna yang lebih dalam dari peristiwa tersebut. Kita mengingatkan diri kita akan cinta, dan dalam konteks kita kali ini, cinta pada daerah kita, Bulukumba.

Bulukumba, sebuah daerah yang indah dan kaya akan kekayaan alam serta budayanya yang unik. Kita telah diberi anugerah berupa laut yang luas, perbukitan yang hijau, serta masyarakat yang penuh kehangatan dan kearifan lokal. Inilah keberkahan yang harus kita syukuri.

Baca Juga: Desa Salassae masuk calon desa percontohan program Rumah Gizi di Kabupaten Bulukumba

Namun, bagaimana kita menghargai cinta ini? Cinta bukan hanya ungkapan kata-kata, tetapi harus diperlihatkan melalui perbuatan. Cinta pada daerah kita, Bulukumba, berarti kita menjaganya dengan sepenuh hati. Bagaimana kita menjaga kekayaan laut yang menjadi sumber kehidupan bagi ribuan nelayan di sini? Apakah kita memastikan bahwa penangkapan ikan dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan?

Cinta pada Bulukumba juga berarti menjaga alam yang indah ini. Bagaimana kita merawat perbukitan yang hijau agar tetap lestari? Apakah kita melakukan upaya penghijauan dan menjaga kelestariannya agar generasi mendatang juga bisa menikmati keindahan alam ini?

Lebih dari itu, cinta pada daerah kita berarti mencintai masyarakatnya. Bagaimana kita mengembangkan potensi sumber daya manusia di Bulukumba? Apakah kita memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan meraih cita-cita mereka? Apakah kita mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah?

Baca Juga: Menerabas Bulukumba melalui Kampung Iqra: Literasi Al Quran klasikal di Desa Salassae

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x