Melihat Bulukumba dari pinggir: Palampang 'kampung pejuang'

- 19 Februari 2023, 23:04 WIB
Salah satu pinggiran kelurahan Palampang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Salah satu pinggiran kelurahan Palampang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. /WartaBulukumba.com

Bola JabbaE adalah rumah milik Karaeng Haji Colle, suami dari Karaeng Data. Puang Kanna, ayah Puang Mani adalah saudara sepupu Karaeng Data. Karaeng Haji Colle adalah salah seorang tokoh masyarakat setempat pada masa itu. Puang Kanna mengangkut kayu-kayu pilihan dengan menggunakan transportasi berupa beberapa ekor lembu dari hutan di Desa Anrang untuk membangun Bola Jabbae.

Baca Juga: Melihat Bulukumba dari Batu Pallantikang di Desa Salassae

Bola Jabbae dibangun pada sekitar tahun 1930-an, ketika Pemerintah Hindia Belanda atau Vereeniging Oost Indies Compagnie (VOC) masih menjajah Indonesia.

Pada masa perang kemerdekaan tahun 1946-1949, Bola Jabbae dijadikan markas oleh satu kompi pasukan tentara KNIL Belanda di Palampang.

Selama kurun waktu itulah Bola Jababe lantas menjadi saksi bisu sejarah pembantaian lebih dari 150 orang pejuang dan rakyat Indonesia di Palampang yang dilakukan tentara Belanda. Pembantaian para pejuang dilakukan di dalam rumah dan di halaman Bola Jabbae.

Baca Juga: Melihat Bulukumba dari pinggir: Parangpakku di alang-alang sejarah

Wisata Permandian Alam Alika Water Park

Alika Water Park/
Alika Water Park/ Dok. Andi Uunk

Wisata permandian alam Alika Water Park di Kelurahan Palampang berjarak sekitar 300 meter dari jalan Poros Bulukumba-Sinjai. 

Tempat permandian ini cukup ramai dikunjungi terutama saat musim kemarau, saban akhir pekan dan masa liburan.

Fasilitas water boom menjadi daya tarik tersendiri. Juga suasana alam yang sejuk karena dikitari rimbun pepohonan dan sawah. 

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x