Gadis ini tidak mengajarkan Iqra. Dirinya langsung menuntun anak-anak membaca mushaf Al Quran dengan menggunakan metode tersendiri, sebuah metode turun temurun dari gurunya.
Orangtuanya memberinya nama Sulfa Ahriani setelah lahir dalam keadaan sehat dan fisik sempurna.
Saat akan beranjak menimba ilmu di bangku sekolah menengah pertama, qaddarallah, Allah memberinya ujian berupa ketidakmampuan berdiri.
Baca Juga: Masjid tua bersejarah di Bulukumba ini ternyata didirikan oleh keturunan Raja Bone ke 16
Sejak usia dini Sulfa memiliki semangat belajar membaca Al Qur'an yang tinggi. Ia telah bisa baca Al Qur'an dengan lancar sejak kecil.
Waktu bergulir terus dan semakin banyak anak-anak dari keluarga dan tetangga yang ingin belajar Al Qur'an padanya. Ia pun menjadi guru mengaji bagi tetangga, sepupu, keponakan dan lainnya.
Saat ini, ia mengasuh tak kurang dari 25 santri. Setiap hari ia menghadapi anak-anak tersebut.
Baca Juga: Alhamdulillah Inayah bocah perempuan Bulukumba tanpa anus sudah diizinkan pulang oleh dokter
"Setelah zhuhur dan ashar, mereka belajar di sini, di rumah ini," ungkapnya, dalam sebuah perbincangan dengan Ketua Baznas Bulukumba saat itu, Muhammad Yusuf Shandy, pada Selasa 1 Juni 2021.
Sesekali ia dibantu oleh ibunda tercinta, pun oleh ayahanda tercinta, jika dirinya sedang kecapean atau sebab lainnya.
Tahun 2020 lalu, guna memperlancar mobilitasnya mengajar dalam rumah, Baznas Bulukumba memberikan sebuah kursi roda untuk Sulfa.
"Alhamdulillah, ia sangat terbantu dengan kursi tersebut," ujar sepupunya.
Pada Senin 31 Mei 2021, Baznas Bulukumba kembali berkunjung ke kediamannya di Desa Benteng Malewang untuk memberikan apresiasi atas dedikasi dan kerjanya yang luar biasa dalam mengajarkan Al Quran pada anak-anak di kampungnya.
Saat ditanya tentang harapannya ke depan, Sulfa mengungkapkan bahwa dirinya sangat berharap suatu saat nanti dia memiliki ruang belajar khusus di samping atau halaman rumahnya yang ramah disabilitas. Dengan begitu dirinya bisa mengajar anak-anak dalam jumlah yang lebih besar lagi.
Baca Juga: Akhir drama panjang kembalinya warga Bulukumba ke rumah berkumpul dengan keluarga
"Kasihan juga anak-anak kalau ruang belajarnya sempit, di dalam rumah," ungkapnya.
Jubir Relawan Sosial Mandiri, Andhika Mappasomba dan Ustadz Muhammad Yusuf Shandy kembali mnyambangi Sulfa beberapa hari lalu.