WartaBulukumba - Bebungaan ditaburkan setelah do'a-do'a dirapalkan. Aroma daun pandan bertebaran, hening sakral berkelindan.
Ritual "massiara kuburuq" dan "massuro baca" merupakan salah satu kebiasaan masyarakat Muslim Sulawesi Selatan, termasuk masyarakat Kabupaten Bulukumba sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
Dalam Bahasa Bugis, massiara kuburuq artinya ziarah kubur, dan massuro baca adalah baca do'a-do'a.
Baca Juga: Hadang balap liar, Satlantas Polres Bulukumba gencarkan patroli
Budayawan dan sastrawan senior Kabupaten Bulukumba yang juga seorang da'i, Mahrus Andhis mengungkapkan bahwa bentuk tradisi budaya-Islam tersebut bernilai manfaat.
"Apabila ritual semacam ini dilakukan dengan ikhlas tanpa tendensi peribadatan yang menyimpang dari syariat, maka pelakunya dijamin memperoleh pahala dari Allah SWT," ujarnya.
Mahrus Andhis lebih jauh menguraikan, di mata umat Islam, Ramadhan adalah bulan yang suci penuh Rahmat. Menyambut Ramadhan dengan hati yang gembira adalah sunnah Rasulullah.
Baca Juga: China melintasi Okinawa dengan kapal induknya, Jepang bereaksi dengan kirim kapal perusak
Ia mengutip hadits Nabi: "Man fariha bidukhuuli ramadhaana faharramallaahu jazadahu alanniiraani."