Baznas Bulukumba distribusikan bantuan kesehatan untuk pasien dhuafa di rumah sakit

8 Juli 2023, 01:47 WIB
Baznas Bulukumba distribusikan bantuan kesehatan untuk pasien dhuafa di RSUD Andi Sulthan Daeng Radja. /Dok. Baznas Bulukumba

WartaBulukumba - Saat langit pagi di Bulukumba masih meraba-raba sinarnya yang muda, di RSUD Andi Sulthan Daeng Radja tercium kehadiran harapan yang tersemat dalam senyap.

Sejumlah pasien dhuafa dan keluarga mereka berkumpul, menanti saat di mana derasnya kesulitan akan digantikan oleh kehangatan dan perhatian yang tak terhingga. Bulukumba pada Jumat, 7 Juli 2023, ada cahaya menerpa.

Mereka terbaring lemah dalam ruang perawatan namun wajah terlihat jelas dibalut keharuan. Menghadirkan cahaya kehidupan di tengah badai keterbatasan, Baznas Bulukumba mengulurkan distribusi bantuan kesehatan bagi pasien dhuafa yang tengah dirawat di RSUD Bulukumba.

Baca Juga: Bulukumba siap jadi tuan rumah Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih

Dalam suasana penuh kehangatan dan empati ini, beberapa nama tersemat dalam cerita haru para dhuafa.

Sainuddin, seorang pria berusia 55 tahun dari Desa Buhung Bundang, Bontotiro, dengan wajah yang menderita akibat penyakit yang merajai tubuhnya, melambaikan tangannya dalam rasa syukur yang tak terhingga.

Tatapan matanya mengungkapkan kelegaan mendalam saat dirinya menerima bantuan kesehatan yang begitu berarti. Bagi Sainuddin, setiap bantuan yang diterimanya adalah suatu titik terang yang menembus jalan gelapnya.

Baca Juga: Ada 45 anak stunting di Desa Polewali, PKK Sulsel cek kinerja PKK Bulukumba

Berpindah ke sudut ruangan yang lain, Ridwan, seorang pria berusia 35 tahun dari Desa Orogading, Kindang, memandang dengan rasa takjub. Wajahnya yang sebelumnya terlihat lesu, mulai merekah dengan senyuman yang memancarkan kegembiraan.

Bantuan kesehatan yang ia terima tidak hanya untuk membantu biaya pengobatan tubuhnya yang didera sakit, tetapi juga membawa kehangatan bagi jiwanya yang terluka. Ridwan tahu, dalam momen ini, ia tidak lagi sendirian.

Namun, tidak semua nama bisa terdengar dalam rangkaian ini. Almarhum Cingga, seorang pasien dhuafa yang tak dapat hadir, memancarkan kehadirannya dalam setiap sudut ruangan dengan kedamaian yang menyejukkan hati. Perjalanan hidupnya yang berakhir, mewakili perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan oleh banyak pasien dhuafa. Mereka yang tak sempat menatap senyum penyembuhan, namun tetap menggenggam harapan di sela-sela rasa sakit.

Baca Juga: 50 ribu peserta di Bulukumba akan dikerahkan dalam puncak Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih

Dalam detik-detik berharga ini, doa teriring dari hati setiap orang yang hadir.

"Semoga semuanya lekas sembuh. Aamiin, ya Rabb," doa itu meluncur lembut dari bibir seorang perwakilan Baznas. Menembus keheningan ruangan dan mendaratkan harapan pada tiap bantuan yang diulurkan.

Begitulah, dalam suasana yang penuh makna dan kesederhanaan, distribusi bantuan kesehatan oleh Baznas Bulukumba mampu menggambarkan pencerahan dan harapan bagi pasien dhuafa di RSUD Bulukumba.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler