Kawasan Adat Ammatoa Kajang di Bulukumba: Destinasi wisata budaya recommended di Sulawesi Selatan

- 15 Juli 2023, 16:39 WIB
Bupati Bulukumba Andi Utta memakai baju hitam-hitam saat berkunjung ke kawasan adat Ammatoa Kajang pada 2022 lalu.
Bupati Bulukumba Andi Utta memakai baju hitam-hitam saat berkunjung ke kawasan adat Ammatoa Kajang pada 2022 lalu. /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Sepanjang perjalanan menuju kawasan adat Ammatoa Kajang yang tersembunyi di timur Bulukumba, suasana magis mungkin menghentakkan hati.

Tak lama setelah memasuki gerbang batu yang kokoh, pengunjung disambut oleh harmoni alam yang memikat. Hijau dedaunan melingkupi jalan setapak, menciptakan terowongan rimbun yang membimbing langkah. Pepohonan menjulang tinggi dengan keanggunan alami, menyediakan perlindungan bagi matahari yang bermain-main dengan sinarnya. Wajah Bulukumba masa silam semakin terasa atmosfernya.

Tak lama kemudian, rumah-rumah panggung muncul di antara rerimbunan pepohonan. Dibangun dengan hati-hati dari kayu yang kuat, mereka menyatu dengan alam, seakan ingin berkata bahwa manusia dan alam adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Rumah-rumah itu, seperti wajah-wajah penduduknya, sederhana dan polos, mencerminkan kesederhanaan hidup yang dijunjung tinggi. Bulukumba dalam sisi berbeda, tradisi yang mengalir kuat dari zaman ke zaman, dapat ditemukan di kawasan adat Ammatoa Kajang.

Baca Juga: Rekomendasi tempat nongkrong Instagramable di Bulukumba

Tidak Boleh Memakai Alas Kaki

Namun, ada satu peraturan yang mengikat saat memasuki kawasan adatini: tak seorang pun diperbolehkan memakai alas kaki. Sepasang kaki yang terbebaskan dari belenggu sepatu, menyentuh tanah dengan penuh kesadaran dan penghormatan. Di antara jejak-jejak telapak kaki yang tergores di tanah, terlihat jejak sejarah yang tak terhapuskan.

Tetamu yang datang, tanpa terkecuali, harus mengenakan pakaian serba hitam yang melingkupi tubuh mereka. Seperti lapisan gelap yang meliputi hati nurani, warna hitam memancarkan keheningan dan kesederhanaan. Di antara khayalan kepala dan ujung rambut, kesadaran mereka membaur menjadi satu dengan lingkungan sekitar. Dan dengan langkah yang berat tapi penuh penghormatan, pengunjung melangkah lebih dalam ke dalam kehidupan adat yang tertutup.

Dalam diam, wajah-wajah penduduk tersenyum hangat dan menyambut para tamu dengan keramahan yang tak terbatas. Mereka adalah tuan rumah yang tulus dan dermawan, membuka pintu hati mereka untuk menyambut kehadiran pengunjung dari dunia luar. Di dalam kawasan adat Ammatoa Kajang, canda tawa anak-anak bergema di antara rumah-rumah kayu dan tawa para lansia menjadi melodi kehidupan yang abadi.

Baca Juga: Wisata sejarah dan alam recommended dan paling hits di Bulukumba

Ketika matahari semakin merendah di ufuk barat, pengunjung merasa bahwa waktu terasa berhenti sejenak. Suasana tenang dan damai membentuk lanskap kehidupan di desa ini. Dan di balik keramahan penduduk, terdapat kekayaan budaya dan warisan sejarah yang siap mengungkapkan kisah-kisah yang megah.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x