Nama Dato ri Tiro kini diabadikan di Masjid Islamic Center Dato Tiro di Kota Bulukumba. Dato ri Tiro membangun Masjid Nurul Hilal di Bontotiro pada tahun 1605 Masehi.
Masjid ini telah mengalami lima kali renovasi yakni renovasi pertama kali dilakukan pada tahun 1625, sedangkan renovasi terakhir kali dilakukan pada tahun 1998.
Sejak berdirinya mesjid ini bernama Mesjid Hila-Hila. Pada tahun 1997 namanya diganti menjadi Masjid Nurul Hilal Dato Tiro.
Baca Juga: Sepotong surga tersembunyi di Kabupaten Bulukumba: Pesona hutan bakau Luppung Manyampa
Di Buhung Labbua, nyaris setiap hari, suara riuh rendah orang-orang yang mandi, menyelam dan berenang dengan riang. Di antara para pengunjung ada yang datang dari luar Kabupaten Bulukumba.
Saat mata menengadah ke atas, di arah utara akan terlihat bebukit karang menjulang tinggi. Ada segaris awan putih lembut menempel di langit.
Warna alam semakin memukau. Menemui panorama indah di timur Bulukumba ini adalah juga serupa pertemuan dengan keajaiban.
Baca Juga: Buhung Labbua di Bontotiro Bulukumba: Mata air abadi dari tongkat Dato ri Tiro
Makam Dato ri Tiro
Makam Dato ri Tiro selalu ramai dikunjungi para peziarah dari berbagai penjuru Nusantara.