WartaBulukumba.Com - Bulukumba adalah juga 'serpihan surga yang jatuh'. Puluhan destinasi wisata tersebar di sejumlah titik di Kabupaten Bulukumba yang terletak di ujung selatan jazirah Sulawesi Selatan ini. Sebagian di antaranya merupakan wisata Bulukumba terbaru.
Banyak yang sering bertanya, "apa julukan Bulukumba?" Bulukumba terkenal sebagai daerah bermukim ahli pembuat kapal tradisional Pinisi sehingga digelari Bumi Panritalopi. Dalam bahasa setempat, Panrita berarti ahli atau pengrajin, sedangkan Lopi artinya kapal, sehingga secara sederhana Panritalopi bermakna ahli pembuat kapal.
Karena lekat dengan budaya maritim dan bahari, wisata pantai Tanjung Bira begitu terkenal dengan eksotisme pasir putihnya. Bukan hanya itu, ada pula wisata gunung di Kahayya.
Bulukumba juga adalah pemilik sebuah desa istimewa, yakni Desa Lembanna yang terletak di Kecamatan Bontobahari. Bersebelahan dengan Desa Tritiro Kecamatan Bontotiro di sebelah utara. Di sebelah selatan bertetangga dengan Desa Ara.
Baca Juga: Tandabaca: Rekomendasi tempat wisata alam yang sangat memukau di Bulukumba
Pada sebelah timur ada Laut Flores. Sedangkan bagian barat bersebelahan dengan Kelurahan Sapolohe. Desa Lembanna dahulu menyatu atau bagian dusun dari desa Ara. Dengan adanya pemekaran desa, akhirnya Desa Lembanna berdiri sendiri terpisah dari Desa Ara.
Pemisahan wilayah itu tidak serta merta memisahkan tradisi yang ada di Desa Ara. Namun yang khas di Desa Lembanna adalah tekstur wilayah yang dimilikinya. Akses jalan menuju Desa Lembanna sudah sangat bagus, terlebih lagi Pemprov Sulsel telah menuntaskan pembangunan ruas jalan Batu Tongkarayya-Gua Passea.
Desa Lembanna merupakan sebuah desa wisata yang memiliki empat spot wisata menakjubkan. Berikut adalah empat spot wisata yang sangat indah itu.
Baca Juga: Wisata sejarah dan alam recommended dan paling hits di Bulukumba
1. Batu Tongkarayya
Tebing Batu Tongkarayya menjulang ke langit dan tampak kokoh perkasa. Di bawahnya mengalir sekumpulan air laut yang sesekali mengirimkan hempasan ombak menciumi kaki tebing batu itu.
Nama Batu Tongkarayya diambil dari bahasa Makassar dialek Konjo yang berarti reruntuhan batu yang jatuh ke laut dan tersebar di sepanjang pantai ini.
Baca Juga: Menjelajahi pesona hutan bakau di Bulukumba: Wisata Mangrove Luppung Manyampa
2. Gua Passea
Gua Passea di Bulukumba adalah serupa memasuki aroma 'penderitaan sekaligus keindahan'. Di dalam Gua Passea selalu mengalir cerita dan sejarah yang bersumber dari narasi-narasi tak terperikan dan visualisasi estetis yang dibentuk oleh alam.
Situs purbakala Gua Passea terletak di Kampung Kaddoro, Dusun Lambua, Desa Lembanna.
Di dalam Gua Passea pengunjung dapat menikmati pemandangan indah lantaran objek wisata sejarah ini memiliki tipe horizontal dengan rangkaian stalagtit dan stalagmit. Nama Gua Passea diambil dari bahasa setempat yang berarti 'penderitaan'. Aroma 'penderitaan' itu terekam dari masa silam hingga hari ini melalui peti mayat yang bentuknya menyerupai perahu, tempat selfie dengan beragam latar yang berbeda.
3. Pantai Mandala Ria
Spot lain yang tak kalah menariknya adalah Pantai Mandala Ria yang menawan. Dinamakan Pantai Mandala Ria karena inilah salah satu tempat bersejarah.
Di sinilah Panglima Mandala memesan 24 kapal Pinisi untuk misi pembebasan Irian Barat. Pemandangannya pun tak kalah dengan pantai lain di Bulukumba. Air laut terbentang biru jernih dan hamparan pasirnya putih lembut.
4. Tebing Mattoanging
Dari atas Tebing Mattoanging, pengunjung dapat menikmati pemandangan hamparan laut Teluk Bone dan Tanjung Bira. Pengunjung bisa selfie area di atas tebing Mattoanging sambil menikmati ciuman angin dari arah laut.
Demikian, Bulukumba memang dapat dianggap sebagai sepotong surga yang jatuh dari langit, terutama dengan keberadaan Desa Lembanna yang memiliki keindahan alam dan sejarah yang menakjubkan. Ayo ke Bulukumba, ayo ke Desa Lembanna, dan nikmati potongan surga ini!***