WartaBulukumba - Menjulang ke langit dan tampak kokoh perkasa, Batu Tongkarayya, wisata tebing dan pantai batu di Bulukumba ini selalu menggaungkan sensasi rasa.
Di bawahnya mengalir sekumpulan air laut, kadang bergolak dan kadang diam tenang. Sesekali datang ombak menciumi kaki tebing batu dengan malu-malu.
Wisata baru di Bulukumba ini terletak di Desa Lembanna, sebuah desa wisata yang seolah tak pernah sepi oleh kunjungan wisatawan.
Baca Juga: Gua Passea di Bulukumba, telusur wisata sejarah yang menakjubkan
Desa Lembanna terletak di Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan.
Desa yang luasnya membentang 1200 Ha ini berbatasan dengan Desa Tritiro Kecamatan Bontotiro di sebelah utara.
Di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Ara. Pada sebelah timur ada Laut Flores. Sedangkan bagian barat bersebelahan dengan Kelurahan Sapolohe.
Baca Juga: KARS sarankan Bulukumba menghadirkan rumah sakit wisata
Desa Lembanna dahulu menyatu atau bagian dusun dari desa Ara.
Dengan adanya pemekaran desa akhirnya Desa Lembanna berdiri sendiri terpisah dari Desa Ara.
Pemisahan wilayah itu tidak serta merta memisahkan tradisi yang ada yang ada di Desa Ara.
Baca Juga: Desa Wisata di Bulukumba ini diganjar penghargaan di KPID Sulsel Award 2022
Namun yang khas di Desa Lembanna adalah tekstur wilayah yang dimilikinya.
Desa Lembanna memiliki spot utama tebing Batu Tongkaraya.
Nama ini diambil dari bahasa setempat yang berarti reruntuhan batu yang jatuh ke laut dan tersebar di sepanjang pantai ini.
Baca Juga: Mereguk 'Senandung Kopi Kahayya' di lereng pegunungan Bulukumba
Spot lain yang tak kalah menariknya adalah Pantai Mandala Ria yang menawan dengan pesona airnya yang jernih serta hamparan pasirnya yang putih lembut.
Belum lagi tebing Mattoanging di mana pengunjung dapat menikmati hamparan laut teluk Bone dan Tanjung Bira.
Satu lagi spot istimewa yang merupakan wisata sejarah purbakala yakni Gua Passea.
Baca Juga: Senandung Kopi Kahayya dari wisata pegunungan Bulukumba
Gua Passea telah terhubung dengan baik dengan terbukanya akses jalan yang dibuat oleh pemerintah danmasyarakat.
Baru-baru ini, bahkab Pemprov Sulsel telah menuntaskan pembangunan ruas jalan Batu Tongkarayya-Gua Passea.
Penjelasan Ilmiah Terbentuknya Tebing Batu Tongkarayya
Dikutip dari Earth The Clipse, tebing batu dalam geografi dan geologi, adalah paparan batuan vertikal, atau hampir vertikal. Tebing terbentuk sebagai bentuk lahan erosi oleh proses pelapukan dan erosi. Tebing biasa terjadi di pantai, di daerah pegunungan, tebing curam, dan di sepanjang sungai.
Baca Juga: Nikmatnya aroma dan cita rasa kopi dari Kahayya, wisata gunung di Bulukumba
Bagaimana tebing Batu Tongkarayya bisa terbentuk sebagaimana tebing batu lainnya di berbagai belahan dunia?
Dikutip dari World Atlas, pembentukan tebing batu diawali oleh aktivitas tektonik.
Lempeng bergeser dari waktu ke waktu. Jika dua pelat bersentuhan satu sama lain, tekanan besar dibuat memaksa salah satu pelat untuk bergerak ke atas dan menonjol. Meski prosesnya mungkin memakan waktu, gunung dan tebing batu pun tercipta.
Baca Juga: Bukan cuma wisata pantai di Tanjung Bira, Bulukumba Sulsel juga punya wisata gunung yang memukau
Lalu sejak kapan terbentuk? Ditakik dari laman Sciencing, tebing batu di Bumi mulai terbentuk di bawah laut sekitar 70 juta tahun yang lalu.
Organisme kecil bersel tunggal dengan kerangka kalsium karbonat yang disebut coccolith memenuhi laut.
Lantas batu apa yang membentuk tebing? Tebing biasanya tersusun dari batuan yang tahan terhadap pelapukan dan erosi.
Batuan sedimen yang paling mungkin membentuk tebing antara lain batupasir, batugamping, kapur, dan dolomit. Batuan beku seperti granit dan basal juga sering membentuk tebing.***