Data 533 juta pengguna Facebook bocor, data Mark Zuckerber pun diretas

- 4 April 2021, 18:56 WIB
Ilustrasi kebocoran data Facebook.
Ilustrasi kebocoran data Facebook. /unsplash.com/Glen Carrie

Menurut laporan Reuters, data tersebut dijual di sebuah situs untuk peretas kelas bawah dalam bentuk kredit digital, yang bisa dibeli dengan mata uang Euro.

Pendiri perusahaan intelijen kriminal siber Hudson Rock dari Israel, Alon Gal, mengatakan bahwa data tersebut valid, setelah dicek keasliannya terutama ke beberapa nomor telepon milik orang yang ia kenal.

Baca Juga: Bus Wisata Pemkab Bulukumba resmi beroperasi, siap antar warga secara gratis ke kawasan wisata

Mengutip The Guardian, Ahad, ketersediaan kumpulan data pertama kali dilaporkan oleh Business Insider. 

Menurut publikasi itu, itu berisi informasi dari 106 negara termasuk nomor telepon, ID Facebook, nama lengkap, lokasi, tanggal lahir, dan alamat email.

Sebelumnya Facebook telah bergulat dengan masalah keamanan data selama bertahun-tahun. 

Baca Juga: Divaksin Oxford-AstraZeneca, 30 orang mengalami pembekuan darah dan 7 orang meninggal di Inggris

Pada 2018, raksasa media sosial itu menonaktifkan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencari satu sama lain melalui nomor telepon, menyusul terungkapnya perusahaan politik Cambridge Analytica telah mengakses informasi hingga 87 juta pengguna tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka.

Pada Desember 2019, seorang peneliti keamanan Ukraina melaporkan menemukan database dengan nama, nomor telepon, dan ID pengguna unik lebih dari 267 juta pengguna Facebook - hampir semuanya berbasis di AS - di internet terbuka. Tidak jelas apakah dump data saat ini terkait dengan database ini.

Perusahaan yang berbasis di Menlo Park, California itu tidak segera menanggapi permintaan komentar. 

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah