“Namun, perlu digarisbawahi bahwa kadar dan durasi paparan radiasi gelombang radio dalam penelitian jauh lebih besar dibandingkan orang-orang yang sangat intens menggunakan ponsel. Karena itu, temuan ini belum bisa diberlakukan pada manusia,” ujar dr. Fiona.
Selain itu, dia menambahkan, sinyal 5G berbeda dengan 2G dan 3G sehingga masih perlu kajian lebih lanjut mengenai pengaruhnya pada tubuh manusia.
Baca Juga: Inovasi dan teknologi mampu lahirkan teknopreneur
Akan tetapi, untuk mengurangi paparan radiasi 5G atau radiasi RF, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyarankan Anda untuk mengurangi waktu dalam menggunakan gawai. ***