WartaBulukumba - Daring tetiba populer di masa pandemi sejak Covid-19 menghantam seluruh dunia.
Mulai anak sekolahan hingga orang kantoran tentu akrab dengan kata 'daring', 'zoom meeting', dan temu 'virtual.'
Titik jenuh itu lalu perlahan namun pasti menyergap diam-diam. Banyak pengguna dan audiens mulai dilanda kebosanan.
Baca Juga: Presiden Afghanistan siap berunding dengan Taliban soal pemilihan baru
Upaya untuk menghindari penyebaran virus corona agar tidak semakin meluas dengan salah satu caranya yakni melalui jalur pertemuan antar individu di dunia maya justru membawa kegelisahan bagi penduduk dunia, termasuk Indonesia.
Manusia adalah makhluk sosial dan tidak mungkin akan terus menerus mendekam dalam 'gua' kebosanan.
Berbagai kegiatan seperti seminar, pertemuan, diskusi ataupun konferensi yang dilakukan secara daring diakui atau tidak kerap menimbulkan kebosanan bagi para peserta atau audiens.
Baca Juga: Ledakan gas alam mengguncang Texas, 10 warga terluka
Dilansir WartaBulukumba dari Antara, Sabtu 6 Maret 2021, Wakil Ketua Umum III BPP Perhumas Boy Kelana Soebroto mengatakan, kalangan pelaku public relations (PR) dituntut melakukan berbagai inovasi Layanan Online untuk menyelenggarakan acara-acara daring.