Pembakaran kayu menyumbang tiga kali lipat partikel polusi berbahaya dalam rumah

- 17 Februari 2021, 07:57 WIB
Ilustrasi tungku perapian di Eropa.*
Ilustrasi tungku perapian di Eropa.* /theguardian.com/Photograph: Rolf Bruderer/Getty/Blend

WartaBulukumba - Di Eropa, terutama Inggris, sejak dahulu kebiasaan membakar kayu dalam ruangan bermula dari kehendak menghangatkan badan, khususnya dalam musim dingin.

Ada pula yang melakukannya sebagai bagian dari tradisi. Sebagian beralasan dari sudut estetika.

Pembakaran kayu bisa menghasilkan tiga kali lebih banyak polusi udara dibanding polusi yang lahir dari lalu lintas jalan raya.

Baca Juga: Liga Champions hari ini, PSG membungkam Barcelona, Kylian Mbappe cetak Hattrick, Liverpol menang

Pembakaran kayu juga tiga kali lipat menyumbang partikel polusi berbahaya di dalam rumah, para ilmuwan memperingatkan pada Desember lalu. Pada bulan Januari, para ahli di Asthma UK dan British Lung Foundation meminta orang untuk menggunakan kayu bakar hanya jika mereka tidak memiliki sumber panas alternatif.

Dilansir WartaBulukumba dari The Guardian, Rabu 17 Februari 2021, baru-baru ini data pemerintah Inggris menunjukkan, ditemukan hampir separuh dari orang-orang yang memilih nyala api berkobar dalam ruangan karena alasan estetika dibanding untuk sekadar memperoleh kehangatan.

Polusi partikel kecil berbahaya bagi kesehatan karena dapat memasuki aliran darah, dibawa ke seluruh tubuh dan disimpan di organ.

Baca Juga: Jelang gelar konser bersama Afgan, Rossa ungkap PCR seminggu sekali

Pemerintah tidak merencanakan pelarangan pembakaran kayu tetapi larangan penjualan eceran kayu basah akan mulai berlaku pada 1 Mei, begitu pula larangan kantong batu bara rumah, pembatasan pertama sejak kebijakan terkait udara bersih tahun 1950-an.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x