China Penyumbang Terbesar Emisi Gas Rumah Kaca!

- 16 Februari 2021, 21:34 WIB
Emisi gas dari pabrik.
Emisi gas dari pabrik. /marcinjozwiak/PIXABAY

WartaBulukumba - Sebuah studi terbaru menyimpulkan bahwa sebagian besar pertumbuhan emisi gas rumah kaca dari produksi bahan mentah terkait dengan peningkatan produksi di negara berkembang pesat, terutama China.

Penelitian tersebut menyimpulkan, emisi gas rumah kaca dari produksi bahan mentah 'berlipat ganda dalam 20 tahun'. Sumbernya datang tak terelakkan dari produksi material yang naik 120 persen dari 1995 hingga 2015.

Bahan mentah yang dianggap sebagai 'pelaku utama' yakni baja dan semen. Keduanya memiliki dampak iklim yang besar. 

Baca Juga: Dinosaurus di Amerika Selatan mengarungi waktu 15 juta tahun untuk tiba di Greenland

Dalam periode waktu yang sama ditemukan proporsi emisi global yang terkait dengan produksi material meningkat dari 15 menjadi 23 persen.

Dilansir WartaBulukumba dari The Independent, Selasa 16 Februari 2021, penelitian yang dipublikasikan di Nature Geoscience, tidak melihat melampaui tahun 2015. Namun, tampaknya pertumbuhan pesat dalam emisi terus berlanjut sejak saat itu, kata Prof Edgar Hertwich, ketua internasional dalam ekologi industri di Universitas Sains dan Teknologi Norwegia, kepada The Independen.

“Angka-angka di China mengarah ke sana, dan negara berkembang lainnya seperti India juga mengejar,” katanya.

Baca Juga: Pakar: Fungsi Buzzer untuk menyebarkan Informasi, bukan untuk menyerang kelompok lain

Untuk penelitian Prof Hertwich memanfaatkan model matematika ekonomi global yang menggabungkan emisi dan penggunaan sumber daya, dan teknik "ekstraksi" untuk menghitung kontribusi gas rumah kaca dari bahan individu.

Studi tersebut menemukan bahwa emisi gas rumah kaca dari produksi material meningkat dari 5 miliar metrik ton pada tahun 1995 menjadi 11 miliar ton pada tahun 2015.

Produksi besi dan baja menciptakan emisi paling banyak dari semua bahan selama periode studi, menurut penelitian. Produksi besi dan baja sangat intensif dan saat ini sangat bergantung pada penggunaan batu bara kokas.

Baca Juga: Iran akan Blokir Inspeksi Pengawas Nuklir PBB

Memproduksi semen sebagai bahan utama beton - sangat mencemari karena boros energi dan proses kimiawi pembuatan semen menyebabkan pelepasan CO2.

Prof Hertwich berkata: “Peningkatan emisi dikaitkan dengan peningkatan investasi, dan khususnya pembangunan yang telah kita lihat di China.***

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah