WartaBulukumba.Com - Jarak antara W Super Club dan Masjid 99 Kubah hanyalah beberapa ratus meter. Namun, dalam rentang jarak yang pendek itu, terdapat jurang nilai yang begitu dalam. Di satu sisi, ada dunia yang diramaikan oleh kebebasan dan kesenangan duniawi, sementara di sisi lainnya, ada dunia yang ditandai oleh keheningan dan refleksi spiritual.
Keberadaan W Super Club, sebuah tempat hiburan malam milik pengacara ternama Hotman Paris di kota Makassar, Sulawesi Selatan, terus menuai sorotan dan protes keras dari berbagai pihak.
Lokasinya yang berada di kawasan Centre Point of Indonesia (CPI), dekat dengan Masjid 99 Kubah—salah satu destinasi wisata religi—menjadi alasan utama penolakan.
Kali ini, suara penolakan datang dari Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia Sulawesi Selatan (SEMMI Sulsel), yang dengan tegas menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap keberadaan klub malam tersebut.
Menjaga Moral dan Identitas Agama
Moch Fadhly Rifardi Putra, Ketua Bidang Industri dan Ketenagakerjaan Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) sekaligus Ketua Carateker PW SEMMI Sulsel, menyatakan bahwa mereka menolak keras keberadaan W Super Club di Sulawesi Selatan, khususnya di kota Makassar.
Menurut Fadhly, kehadiran tempat hiburan malam tersebut mencederai nilai-nilai moral dan identitas agama Islam yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
"Keberadaan W Super Club di kawasan CPI, yang di dalamnya terdapat Masjid 99 Kubah sebagai destinasi wisata religi, sangatlah merusak moral dan identitas agama Islam," tegas Fadhly.