WartaBulukumba.Com - Cahaya matahari lembut memeluk daun-daunnya yang hijau mengilap, menggoda siapa pun yang lewat dengan janji buah manis yang akan datang di masa depan. Akar-akarnya yang kuat merayap menyerap nutrisi. Tampak beberapa orang sibuk memilah bibit mangga harum manis premum di kantor Dinas BPDAS Makassar pada Sabtu, 14 Oktober 2023.
Mereka yang memilah bibit di antaranya Amrullah, Wahono, dan Rostina Limbong. Jika tak ada aral melintang, sebentar lagi SMAN 23 Makassar, akan menjadi pilot projek penanaman bibit mangga harum manis premium pilihan jenis terbaik.
Rencana ini bukanlah muluk-muluk, karena ternyata SMAN 23 Makassar di balik kekurangannya yang belum memiliki fasilitas gedung sendiri, namun juga memiliki kelebihan, yakni luas lahan yang mencapai sekitar 2 hektar. Kolaborasi ini melibatkan BPDAS, PILHI, dan Komite SMAN 23 Makassar.
Baca Juga: Menengok kesiapan Bulukumba sebagai tuan rumah Youth Camp Sulawesi Selatan
SMANDuta Selangkah Lagi Menjadi Percontohan di Sulsel
Menurut Kepsek SMAN 23 Makassar, Drs. Syahruddin, MPd., PhD, SMANDuta selangkah lagi akan menjadi sekolah percontohan di Sulsel.
"Benar, kami canangkan SMANDuta Makassar sebagai pilot projek penanaman bibit mangga terbaik, karena bibitnya hasil pilihan," terang alumni yang S2-nya dari Malaysia, kepada WartaBulukumba.Com pada Sabtu.
Ia menambahkan, area SMAN 23 Makassar memiliki potensi karena terluas di kota Makassar, yakni sekitar 2 hektar, sehingga kami mengambil inisiatif untuk memanfaatkan sekeliling lahan sebagai tanaman yang tak hanya sebagai mendukung upaya pemerintah go green atau penghijauan, namun juga bisa nantinya pohon itu bermanfaat, misalnya, suasana teduh, sejuk, tercipta oksigen, dan buahnya juga bisa dimakan.
Baca Juga: Sebanyak 1.761 anak di Kabupaten Bulukumba menderita stunting
Pencanangan ini berkat dukungan dari pemerintah melalui BPDAS Jeneberang Saddang, dan bekerjasama dengan LSM Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia (PILHI) serta semua pengurus Komite Sekolah SMAN 23 Makassar, orang tua/wali murid, terakhir stakeholder.