Warga Desa Tarupa Selayar protes imam desa diberhentikan dengan indikasi kepentingan politik

- 5 Juni 2023, 21:02 WIB
Warga Desa Tarupa Selayar protes imam desa diberhentikan
Warga Desa Tarupa Selayar protes imam desa diberhentikan /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Puluhan warga Desa Tarupa dengan ketegangan yang terpancar dari wajah mereka, menunggu di halaman dan sekitar pagar kantor pemerintah desa. 

Mereka datang dengan kekecewaan dan protes keras pada Senin, 5 Juni 2023.

Puluhan warga dengan hati yang bergejolak mendatangi kantor Pemerintah Desa Tarupa pada Senin, 5 Juni 2023 dengan tujuan mempertanyakan keputusan pemberhentian imam desa yang sangat dihormati oleh warga.

Baca Juga: KRI Teluk Hading 538 yang terbakar di Perairan Bulukumba-Selayar dibuat untuk AL Jerman Timur tahun 1978

"Imam desa yang layak dan berkualitas seharusnya dipertahankan," tegas seorang warga.

Mereka merasa bahwa keputusan yang diambil tidak adil, dan rasa tidak puas semakin terasa ketika jawaban yang diberikan terasa kaku dan mengikat. Warga menyayangkan perbedaan perlakuan di desa lain, di mana aturan yang sama justru mendapat kebijakan yang berbeda.

Namun, tidak hanya itu. Kabar tentang dugaan adanya kepentingan politik dalam pemberhentian imam desa menghangat di tengah masyarakat.

Baca Juga: 10 ide usaha kreatif untuk generasi muda Sulsel di sektor pertanian: Bantaeng, Bulukumba, Selayar dan Sinjai

"Terdapat indikasi kuat bahwa keputusan ini mungkin saja dipengaruhi oleh konteks pemilihan umum tahun 2024. Isu ini terkait dengan fakta bahwa suami pejabat kepala desa saat ini merupakan calon legislatif. Kehadiran politik dalam urusan pemberhentian imam desa mengemuka dan menimbulkan spekulasi di antara warga yang hadir," terang salah satu warga lainnya.

Namun, ketika WartaBulukumba.com mencoba menghubungi Plt. Desa Tarupa untuk klarifikasii, ponselnya tidak aktif.

 

Sebagian warga mengaku kecewa dengan sikap dan pelayanan yang diterima, selanjutnya mengaku mereka tidak puas dengan jawaban yang dinilai kaku dalam meneapkan aturan, sementara di kampung lain aturan tersebut mendapat kebijakan.

Baca Juga: Kian marak Destructive Fishing di Pulau Selayar, LSM PILHI: 'Pelaku kebanyakan dari luar Selayar'

Informasi lain yang berhasil dihimpun media ini yakni seringnya pelaksana tugas kepala desa tidak berada di tempat.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x