WartaBulukumba - Samudra perairan Bulukumba dan Selayar di pengujung pekan menjadi saksi sebuah kapal perang tua diamuk si jago merah.
Kapal tua itu, lahir pada tahun 1978, karya VEB Peenewerft, Wolgast, yang dibuat untuk Angkatan Laut Jerman Timur pada tahun 1978, telah mengarungi lautan dan menyimpan cerita-cerita perjalanan yang tak terhitung. Dalam senyapnya samudera, kapal perang itu tetiba membara.
Selama ini KRI Teluk Hading 538 difungsikan sebagai kapal pendarat dan pengangkut logistik TNI AL, dibeli oleh Pemerintah Indonesia dari Pemerintah Jerman pada tahun 1994.
Baca Juga: Kapal Perang TNI AL KRI Teluk Hading 538 terbakar di perairan Bira Bulukumba
Ia telah berlayar melintasi samudra dan mempersembahkan jasanya dalam melindungi kedaulatan laut Indonesia.
Gemuruh nyala api melahap KRI Teluk Hading-538 pada Sabtu, 3 Juni 2023 di perairan Bira Bulukumba-perairan Selayar.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksma TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana, tegas menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden tragis tersebut.
Baca Juga: Innalillah cendekiawan dan sastrawan Bulukumba Mochtar Pabottingi meninggal dunia