Sebelum pulang ke Bulukumba seniman-seniman Al Farabi Squad dijamu khusus oleh Bupati Pacitan

- 8 November 2022, 06:00 WIB
Sebelum meninggalkan PAcitan, Al Farabi Squad dari Bulukumba dijamu secara khusus oleh Bupati Pacitan di Rujab.
Sebelum meninggalkan PAcitan, Al Farabi Squad dari Bulukumba dijamu secara khusus oleh Bupati Pacitan di Rujab. /Dok. Al Farabi Bulukumba

 

WartaBulukumba - Seusai menyesap atmosfer Ruwat Jagat, sebelum beranjak pulang ke Bulukumba, seniman-seniman Al Farabi Squad dijamu oleh Bupati Pacitan di Rujab.

Dengan melayari 'batin alam semesta' melalui karya, Al Farabi Bulukumba mewakili Indonesia Timur pada perhelatan seni dan budaya di Festival Ruwat Jagat 2022.

Dedengkot Al Farabi Squad Bulukumba, Ichdar YN menghamparkan terima kasih kepada Pacitan.

Baca Juga: Dana minim, Al Farabi Bulukumba tetap berangkat wakili Indonesia Timur di Festival Ruwat Jagat Pacitan

"Sebelum balek kanan kami dijamu di Rujab Bupati Pacitan. Mas Aji, seorang Bupati yang humble dan hangat. Sebelum berpamitan beliau secara langsung kembali mengundang kami secara langsung untuk Ruwat Jagat 2023. Sehat terus pak bupati. Terimakasih Pacitan. Terimakasih orang orang baik yang telah membantu kami bisa sampai di Pacitan," kata Ichdar YN pada Selasa, 8 November 2022.

Ruwat Jagat digelar Konsorsium Kangen Pacitan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Digelar di sebuah lereng gunung yang sejuk di Kabupaten Pacitan Jawa Timur pada Sabtu, 5 November 2022, undangan-undangan Ruwat Jagat telah jauh tersebar sejak 17 Oktober lalu ke sejumlah komunitas dan sanggar-sanggar seni budaya dari Sabang sampai Merauke.

Baca Juga: Mewakili Indonesia Timur, Al Farabi Bulukumba pentaskan 'Pasalewangeng Wanua' di Festival Ruwat Jagat 2022

 

Dedengkot Al Farabi, Ichdar YN menjelaskan, bahwa Al Farabi ke Pacitan membawa 14 personel dan sebuah karya tari kreasi baru.

Tari kreasi baru itu diadaptasi dari pola gerak ritual leluhur Bugis Makassar dalam melakoni kehidupan menjaga kelestarian lingkungan dan alam semesta.

Diberi judul "Pasalewangeng Wanua" yang berarti merawat kampung atau semesta. Atmosfer dan pesan-pesan di dalamnya senapas dengan Ruwat Jagat.

Baca Juga: Pinisi, kriya logam dan seniman muda Bulukumba ini 'melayari' pameran tunggal di Joning Art Space Yogyakarta

"Tari ini dikombinasikan dengan gerakan riang gembira dengan maksud melestarikan alam dan budaya dengan riang gembira," tutur Ichdar YN.

Ribuan masyarakat tumpah ruah memadati jalan utama Kota Pacitan. Semua mengikuti dan menyaksikan prosesi Ruwat Jagat.

Ruwat Jagat disebut-sebut sebagai momentum untuk bisa merenung apalagi dengan kondisi akhir-akhir ini banyak bencana. Ruwat Jagat diharapkan menambah empati, kewaspadaan dan menambah ikhtiar kita.
 

Ruwat Jagat dimeriahkan oleh pementasan Barong Abang Wonogiri, . Kemlaka Etnik Boyolali, Rampak Butho Magelan, Thetek Melek Pacitan, Tari Keling Ponorogo, Kethek Ogleng Pacitan  dan Al Farabi Squad Bulukumba Sulsel

Al Farabi Squad ke Pacitan berangkat dengan dana minim namun seniman-seniman Bulukumba ini teap bersemangat hingga pulang kembali ke Bulukumba.

Ichdar YN mengungkapkan sejumlah penyumbang yang membantu mereka hingga bisa tiba ke Pacitan.

Baca Juga: Kolaborasi esai penggiat literasi Bulukumba dalam buku 'Sabda Teknologi'

"Bantuan pribadi pak bupati Rp5 juta, ada hasil jualan kaos, sumbangsih teman-teman, sumbangan Ketua PKK, Sisanya tabungan sanggar. Hahahaha.. berangkat dengan 14 personel melalui kapal laut," ungkap chdar YN dengan santai.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x