Mata rantai misteri alien, UFO, Atlantis dan Situs Gunung Padang: Albert Einstein pernah ungkap sesuatu!

- 15 September 2023, 17:36 WIB
Ilustrasi pesawat alien - Mata rantai misteri alien, UFO,  Atlantis dan Situs Gunung Padang: Albert Einstein pernah ungkap sesuatu!
Ilustrasi pesawat alien - Mata rantai misteri alien, UFO, Atlantis dan Situs Gunung Padang: Albert Einstein pernah ungkap sesuatu! /Pixabay/Willgard Krause

Lalu mereka menciptakan ‘Hybrids’, yang oleh Tsarion disebut sebagai ‘Sons of Serpents’. Sebenarnya para reptiod ini ingin menciptakan ‘ras budak’, namun karena ‘Sons of Serpent’ diciptakan ‘menurut gambaran sang pencipta’, tingkat inteligensia mereka setara. Pada akhirnya timbul perbedaan ideologi dan masing-masing ras hidup terpisah.

Untuk kedua kalinya, Alien Reptoid kembali menciptakan hybrid untuk dijadikan budak. Belajar dari pengalaman, tingkat inteligensia ‘hybrid’ kali ini tidak disetarakan dengan ‘sang pencipta’. Hybrid yang ke dua ini disebut sebagai ras ‘Adamic’. Ras Lemurian tidak setuju dengan kebijakan Atlantean yang menjadikan ras Adamic sebagai budak. Maka mereka mengajak ras Adamic untuk ‘memakan buah pengetahuan’, agar menjadi ‘sama dengan sang pencipta’.

Baca Juga: Perempuan ini mengaku diculik Alien dan sel telurnya diambil

Dalam hal ini, ditingkatkan kesadarannya melalui injeksi cairan kimia, sehingga ras Adamic menjadi ‘telanjang’! Kejadian ini memicu perang terbuka antara Atlantis dan Lemurian yang menyebabkan bencana alam maha dashyat dan juga hancurnya kedua bangsa tersebut. Mereka yang tersisa yakni Atlantean, Lemurian, dan Neo Adamic membangun kebudayaan yang sekarang kita kenal. 

Atlantean Reptoid dan Lemurian Hybrids kemudian berlomba-lomba membangun kembali peradaban yang hancur akibat perang yang maha dahsyat tersebut. Agenda mereka masih tidak berubah; Reptoid ingin tetap menjadikan ras Adamic sebagai budaknya. Namun, Lemurians sebagai Hybrids mempunyai rasa keterikatan dengan ras Adamic yang juga adalah hybrids. Sehingga Lemurians lebih cenderung membantu manusia untuk meningkatkan kesadarannya.

Pada awal peradaban, mereka dikenal sebagai ‘dewa-dewa’ yang mengajarkan nenek moyang manusia ilmu pengetahuan, seni, literatur dan sebagainya. Di era inilah ada dugaan sebagai masa pembangunan piramida dan tempat-tempat penampungan energi di berbagai tempat di Planet Bumi, termasuk di lokasi yang kita kenal dewasa ini sebagai Situs Gunung Padang.

Seiring berjalannya waktu, banyak ras alien pendatang baru yang mencampuri peradaban di Planet Bumi, yang masing-masing ras mempunyai agendanya masing-masing. Namun benarkah semua itu? Hanya waktu dan hasil penelitian sains paripurna yang bisa menjawab.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah