WartaBulukumba - Alien lebih memungkinkan dijelaskan dengan teori baru pembentukan Planet Bumi?
Menurut sebuah studi baru dari University of Copenhagen. Bumi terbentuk dalam beberapa juta tahun, jauh lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, melalui penyerapan yang cepat dari kerikil, debu, dan partikel es.
Temuan ini meningkatkan kemungkinan planet layak huni lainnya di alam semesta karena produk sampingan air dari proses pembentukan ini.
Ketika kita berjalan-jalan dalam kehidupan kita sehari-hari, kita mungkin tidak terlalu sering memikirkan Bumi itu sendiri.
Namun, planet ini adalah fondasi keberadaan kita, menyediakan udara yang kita hirup, air yang kita minum, dan gravitasi yang menahan kita di tanah.
Dilansir dari Scitechdaily.com pada Sabtu, 17 Juni 2023, baru-baru ini, para peneliti percaya bahwa butuh lebih dari 100 juta tahun bagi Bumi untuk terbentuk, dengan air yang dialirkan melalui tabrakan tak disengaja dengan asteroid yang kaya air seperti komet.
Namun, sebuah studi baru dari University of Copenhagen menunjukkan bahwa pembentukan Bumi mungkin bukan murni masalah keberuntungan.
Baca Juga: Video viral baru di YouTube: NASA mencari alien
Teori Baru Pembentukan Bumi
Profesor Martin Bizzarro dari Globe Institute dan salah satu penulis studi menjelaskan, “Kami menunjukkan bahwa Bumi terbentuk oleh akumulasi sangat cepat dari kerikil berukuran milimeter kecil. Dalam mekanisme ini, Bumi terbentuk hanya dalam beberapa juta tahun. Tampaknya keberadaan air di Bumi merupakan produk sampingan dari pembentukannya.”
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bumi tercipta jauh lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, dan keberadaan air merupakan hasil antisipasi dari proses pembentukan ini.
Informasi ini memiliki implikasi yang signifikan untuk pemahaman kita tentang planet di luar tata surya kita.
Implikasi Kelayakhunian di Galaksi
“Dengan mekanisme pembentukan planet baru ini, kemungkinan memiliki planet layak huni di galaksi jauh lebih tinggi daripada yang kita perkirakan sebelumnya,” kata Bizzarro. Kelayakhunian adalah potensi suatu planet untuk memiliki bahan yang tepat di permukaannya agar kehidupan dapat berkembang, dan air adalah bahan utamanya.
Associate Professor Martin Schiller, juga bagian dari penelitian ini, menjelaskan, “Orang-orang telah lama memperdebatkan bagaimana planet terbentuk. Salah satu teorinya adalah bahwa planet-planet terbentuk oleh tabrakan benda-benda secara bertahap, yang secara bertahap meningkatkan ukurannya selama 100 juta tahun. Dalam skenario ini, keberadaan air di Bumi membutuhkan semacam peristiwa kebetulan.”***