Menghidupkan kembali tanah pertanian dengan ide-ide baru: larva lalat dan abu!

- 31 Januari 2023, 21:45 WIB
Ilustrasi tanah pertanian - Menghidupkan kembali tanah pertanian dengan ide baru: larva dan abu!
Ilustrasi tanah pertanian - Menghidupkan kembali tanah pertanian dengan ide baru: larva dan abu! /Pixabay.com/ecoyou

WartaBulukumba - Di tengah anomali dan cuaca ekstrem, ide-ide baru dunia pertanian juga menemukan hal-hal ekstrem untuk bertahan.

Para ilmuwan sedang mencari metode baru meskipun masih jauh dari bukti bisa melakukan penyelamatan lahan pertanian.

Dilansir dari Reuters pada Selasa, 31 Januari 2023, sebuah perusahaan menyuntikkan tanah liat cair ke gurun California untuk menjebak kelembapan dan membantu pertumbuhan buah.

Baca Juga: Ilmuwan Bulukumba ini terus meriset tumbuhan alga sebagai sumber energi terbarukan

Sementara di Malaysia ada yang mencoba menyuburkan tanah dengan kotoran dari larva lalat.

Di rumah kaca Nova Scotia, ilmuwan Kanada Vicky Levesque menambahkan biochar, sisa pembakaran tanaman dan limbah kayu - ke tanah untuk membantu apel tumbuh lebih baik.

Teknik pengawetan tanah yang sudah lama ada, seperti mengurangi pengolahan tanah dan menanam tanaman di luar musim, terbukti tidak cocok untuk kekeringan, banjir, dan suhu ekstrem yang lebih sering terjadi.

Baca Juga: Pengaruh Buruk Mikroplastik di Lahan Pertanian, ini Fakta-faktanya

Erosi tanah menghabiskan kemampuan tanah untuk menghasilkan makanan, dan dapat menyebabkan hilangnya 10% produksi tanaman global pada tahun 2050, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB.

Solusi baru "amandemen tanah", yang memperbaiki sifat fisik tanah, dapat melengkapi cara tradisional -- jika terbukti menguntungkan dan efektif.

Biochar, tanah liat cair, dan kotoran larva lalat semuanya diproduksi secara komersial terbatas.

Baca Juga: Alien kemungkinan pernah menghuni permukaan Mars dan kini mendiami ruang bawah tanah planet itu

Pengembangan solusi semacam itu telah dipercepat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan memburuknya degradasi tanah, kata Ole Kristian Sivertsen, kepala eksekutif perusahaan tanah liat cair Desert Control, yang melakukan penjualan komersial pertamanya pada bulan Desember.

Bayer AG, perusahaan benih terbesar di dunia, adalah salah satu perusahaan yang mencari cara baru untuk meregenerasi tanah melalui Leaps by Bayer, unit modal venturanya, kata Matthias Berninger.***

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x